Surat Hugo Chavez Kepada Ahmadinejad



Rasulullah Muhammad saw pernah menegaskan, ‘Setiap orang memiliki kepribadian yang serupa dengan kepribadian sahabatnya.’ (Hugo Chavez)

Prolog: “Menerapkan Demokrasi tentulah bukan berarti menjadi bangsa yang mengenakan tali kekang yang dikalungkan Amerika, lalu bangsa (Indonesia) ini menjadi seperti kambing. Esensi demokrasi dan humanisme bukanlah Amerikanisme, karena terbukti yang paling banyak melanggar dan mencederai humanisme di era mutakhir saat ini justru adalah Amerika. Jadi, janganlah Anda menjadi seorang dogmatis neo-liberal yang hanya menjadi para broker bagi keuntungan segelintir Zionist Amerika –semisal para Mafia Berkeley yang mengemis ke Amerika justru ketika menggadaikan asset dan kekayaan bangsa dengan harga yang sangat murah” (Salam, Sulaiman Djaya). 

Surat Hugo Chavez untuk Mahmoud Ahmadinejad 


“Saudaraku, Mahmud Ahmadinejad, Presiden Republik Islam Iran. Mewakili rakyat Venezuela, terimalah salam hangat dan salam persaudaraanku ini. Begitu pula, sampaikanlah penghormatan yang dalam dan penuh kecintaanku kepada seluruh rakyat Iran yang pemberani nan kokoh.

Sampaikan kepada mereka bahwa kami sangat mengagungkan keberanian bersejarah dan kemuliaan kalian.

Saya adalah orang pertama yang menyayangkan penundaan kunjungan Anda ke Venezuela yang semestinya telah dicanangkan pada tanggal 24 September yang lalu. Ketika Anda bisa memahami kondisi kesehatanku dengan penuh kasih, saya sangat berterima kasih banyak. Saya juga utarakan dengan penuh hormat bahwa saya, wahai saudaraku, senantiasa memahamimu.

Simon Rodriguez, seorang pemikir besar dan murid Simon Bolivar yang dikenal sebagai penuntut kebebasan, pernah menulis surat kepadanya pada tahun 1827. Dalam surat ini, ia mengatakan, ‘Hai sahabatku! Menurut keyakinanku, barang siapa yang sebahasa denganku dari sisi fisik, pemikiran, dan etika, maka ia sebenarnya sedang menunjukkan kecintaannya kepadaku.’

Di bagian lain surat ini, Rodriguez menambahkan, ‘Karena kita aktif dan tak kenal lelah, hal itu menunjukkan bahwa dari sisi fisik, kita memiliki kesamaan. Dari sisi pemikiran juga demikian, karena kita sama-sama memiliki keyakinan yang serupa. Dan dari sisi etika juga tidak berbeda, karena semangat dan ide-ide kita mengarahkan tindakan-tindakan kita ke arah yang sama.

Pernyataan-pernyataan bijak ini saya generalisasikan untuk diri saya. Dengan ini, saya ingin mengungkapkan persahabatan karib kita yang sangat dekat. Sudah selayaknya kiranya saya ungkapkan masalah ini melalui ucapan Rasulullah Muhammad saw yang pernah menegaskan, ‘Setiap orang memiliki kepribadian yang serupa dengan kepribadian sahabatnya.’ Untuk itu, kita harus memilih sahabat-sahabat kita dengan cara yang baik.

Oleh karena itu, saya sangat bersyukur lantaran Tuhan Yang Maha Abadi masih menganugerahkan persahabatan dengan Anda; Tuhan Maha Penyayang dan Maha Tinggi yang senantiasa memberikan hidayah kepada kita; Tuhan yang dari sisi fisik, pemikiran, dan etika telah mempersatukan kita untuk berada di garis depan perlawanan untuk hidup dan melawan kemusnahan. Yakinlah bahwa tidak lebih dari beberapa minggu, saya akan menyambut kedatangan Anda di negeri Simon Bolivar.

Perjumpaan ini akan memperkokoh kesepakatan strategi kita; yaitu sebuah persatuan tak tertandingi yang telah kita ciptakan di dunia masa kini. Iran dan Venezuela bergerak di atas jalan kerja sama dan saling bantu membantu yang sangat luas. Kedua negara ini membuktikan bahwa ketika persahabatan antar bangsa bersifat sejati, maka tidak ada pemisah antara mereka. Yaitu ketika seluruh kehendak dan kemauan bergerak berdasarkan pada realita dan fondasi yang kuat.

Saya ingin memanfaatkan kesempatan dan mengungkapkan penghargaan atas pidato Anda di PBB.

Sekali lagi, dengan berjalan bersama Anda, kami telah mendengar suara pemberani bangsa Iran bagaikan sebuah tantangan besar bagi imperialisme dunia. Yaitu sebuah teriakan yang ketika menggema, seluruh suara yang ingin menentukan masa depan dan nasib negara mereka merasakan kekuatan darinya; yakni seluruh bangsa yang sedang berperang untuk membangun masa depan yang lebih insani.

Suara Anda sebagai suara yang mewakili suara kami dan menguak seluruh hakikat hati kami telah berdengung keras di PBB.

Sahabatku! Saudaraku yang mulia!

Setelah saya mendengar bahwa dua orang warga Amerika: Joshua Fattal dan Shane Bauer yang ditangkap lantaran aksi spionase dibebaskan, saya letakkan tanganku di atas dadaku sembari berguman, ‘Sampai sekarang masih ada para aparatur negara yang tidak melupakan kejantanan dan masih menghidupkan kemuliaan insani.’

Saya sangat bahagia lantaran memiliki saham sekalipun kecil dengan cara perantara seorang sahabat karibku, Sean Penn, untuk menuntaskan masalah ini.

Tindakan mulia ini telah membantu kebesaran hati Anda disaksikan oleh seluruh bangsa dan keagungan cita-cita negara Anda terpilah jelas bagi mereka. Wahai Mahmud! Semua ini menuntut sebuah rasa terima kasih besar untukmu.

Sebaliknya, Imperialisme dunia masih menawan dengan penuh amarah dan penghinaan lima pahlawan Kuba hanya dengan tuduhan mereka membela negara untuk melawan terorisme. Alangkah banyak kontradiksi yang ada. Kontradiksi yang menunjukkan perbedaan jelas antara mereka yang perilaku mereka bersumber dari ucapan mereka, dan mereka yang melangkahkan dengan mengaku sebagai penebar keadilan di dunia. Akan tetapi, mereka tidak melakukan tindakan lain selain menginjak-injak keadilan dan memanfaatkan keadilan ini sebagai alat untuk menggapai kepentingan mereka.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang senantiasa melindungi Anda di bawah naungan lindungan dan rahmat-Nya, serta mencurahkan rahmat dan berkah-Nya atas seluruh bangsa Iran sang pemberani dan mulia. Diiringi penghormatan tulus. Hingga kemenangan abadi untuk Iran dan Venezuela, kita akan hidup dan menang.

Hugo Chavez Frias 


Tidak ada komentar: