Republik Islam Iran Berbohong?



[24 Februari 2013] Iran akhirnya membungkam suara-suara miring tentang kemampuan teknologi kedirgantaraannya dengan menerbangkan pesawat pembom tempur siluman Qaher (Penakluk) 313 buatan sendiri. Ketika meluncurkan pesawat ini pertama kali ke publik bulan Februari lalu, publik dunia terhenyak dengan bentuk pesawat yang sangat futuristis tersebut. Tidak ada padanannya secara fisik dengan pesawat-pesawat siluman lain di dunia, media-media massa Barat beramai-ramai mengolok-olok pesawat tersebut sebagai "pesawat palsu".

Business Insider misalnya menyebut pesawat tersebut sebagai pesawat yang dibuat tidak untuk benar-benar terbang seraya menyebut Iran sebagai negara yang "terkenal pandai membuat model dan sistem pesawat yang tidak ditujukan untuk terbang". Media lainnya bahkan menyebut pesawat tersebut sebagai "lelucon yang tidak lucu". Sedangkan koran terkenal Inggris Independent menyebut pesawat yang dipamerkan Iran sebagai: "tidak lebih dari mainan plastik berukuran besar".

Media-media itu semua pernah berbohong besar-besaran ketika menyebut senjata pemusnah massal rezim Saddam, suatu yang menjadi alasan penyerbuan Irak yang menewaskan ratusan ribu orang namun ternyata tidak pernah bisa dibuktikan. Kini mereka kembali berbohong ketika menyebut tentang senjata nuklir Iran dan kemajuan teknologi Iran agar Amerika dan sekutu-sekutunya kembali melakukan kebodohan yang sama dengan menyerang tetangga Irak yang jauh lebih besar dan kuat, yaitu Iran. Jika terhadap Irak saja Amerika dan sekutu-sekutunya tidak mampu meraih kemenangan sedikit pun, tentu bisa diramalkan hasilnya jika mereka menyerang Iran.
 
Iran akhirnya membuktikan bahwa Qaher 313 adalah pesawat pembom tempur siluman sungguhan yang bisa terbang membelah langit. Untuk lebih meyakinkan, silakan klik di sini: http://www.youtube.com/watch?v=s0DGZfc-nJQ

Sanksi Untungkan Iran


Sementara itu seorang mantan Senator Amerika mengatakan bahwa sanksi ekonomi ilegal yang dikenakan Amerika dan sekutu-sekutunya terhadap Iran justru membuat Iran semakin kuat. “Saya harus katakan bahwa sanksi terhadap Iran dalam jangka panjang menjadi hal terbaik bagi Iran,” kata Mike Gravel, mantan senator negara bagian Alaska dalam wawancara dengan majalah Foreign Policy baru-baru ini.

Gravel yang bulan Februari lalu menghadiri pertemuan "Third International Conference on Hollywoodism and Cinema" di Teheran mengatakan bahwa sanksi terhadap Iran telah membuat Iran "independen secara keseluruhan, berhasil menginternalisasi ekonominya dan membuat mesin-mesin".

“Kami telah berkendaraan sejauh 10 mil melalui jantung kota Teheran dimana mereka membangun jalan layang. Saya katakan kepada Anda semua, itu adalah area kerja yang impresif. Jadi kota itu seperti kota besar yang menarik lainnya. Ada kemakmuran. Ada kemacetan. Artistekturnya sangat menarik dan menawan. Jadi, apa yang terjadi pada negeri itu adalah bahwa mereka telah terpacu untuk menjadi independen," tambah Gravel.

Gravel menyebut sanksi yang diterapkan Amerika terhadap Iran sebagai kontra-produktif. Ia juga menyatakan dukungan terhadap Iran dalam konflik nuklir yang dihadapi Iran. Menurutnya Iran tidak pernah melanggar peraturan internasional dengan program nuklirnya berdasar fakta bahwa IAEA memiliki banyak pengawas yang bebas bergerak di Iran.

Selanjutnya Gravel mengingatkan bahwa pemimpin spiritual Iran Ali Khamenei telah mengeluarkan larangan untuk mengembangkan senjata nuklir. Selain itu laporan-laporan inteligen Amerika sendiri telah mengkonfirmasi bahwa Iran tidak terbukti tengah mengembangkan senjata nuklir.

Source: "Sanctions, best thing that ever happened to Iran: Ex-US Senator"; Press TV; 24 Februari 2013. 


Tidak ada komentar: