Taman Ilmu Sang Pintu Gerbangnya Muhammad Rasulullah

Inilah penggalan kearifan ia yang merupakan “pintu gerbangnya” Nabi Muhammad SAW, yang 
adalah washi, imam, dan Amirul Mu’minin setelah Nabi SAW, yaitu Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah.

Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib as ditanyai tentang keimanan, lalu ia berkata: Iman berdiri di atas empat kaki: kesabaran, keyakinan, keadilan dan jihad. Kesabaran pun mempunyai empat aspek: gairah, takut, zuhud, dan antisipasi (akan kematian)., maka barangsiapa bergairah untuk surga, ia akan mengabaikan hawa nafsunya; barangsiapa takut akan api (neraka), ia akan menahan diri dari perbuatan terlarang; dan barangsiapa mengantisipasi kematian ia akan bergegas kepada amal baik.

Keyakinan juga mempunyai empat aspek: penglihatan yang bijaksana, kecerdasan dan pengertian, menarik pelajaran dari hal-hal yang mengandung pelajaran, dan mengikuti contoh orang-orang sebelumnya. Oleh karena itu, barangsiapa melihat dengan bijaksana, pengetahuan bijaksana akan terwujud kepadanya, dan barangsiapa yang terwujud padanya pengetahuan bijaksana, maka ia akan menilai obyek-obyek yang mengandung pelajaran, dan barangsiapa menilai obyek-obyek yang mengandung pelajaran, samalah dia dengan orang-orang yang terdahulu.

Keadilan juga mempunyai empat aspek: pernahaman yang tajam, pengetahuan yang mendalam, kemampuan baik untuk memutuskan, dan ketabahan yang kukuh. Oleh karena itu, barangsiapa yang memahami akan mendapatkan kedalaman pengetahuan; barangsiapa mendapatkan kedalaman pengetahuan, ia meminum dari sumber keadilan; dan barangsiapa berlaku sabar, maka ia tak akan melakukan perbuatan jahat dalam urusannya, dan akan menjalani kehidupan yang terpuji di antara manusia.

Jihad juga mempunyai empat aspek: menyuruh orang berbuat baik, mencegah orang berbuat kemungkaran, berjuang (di jalan Allah) dengan ikhlas dan dengan teguh pada setiap kesempatan, dan membenci yang mungkar., maka barangsiapa menyuruh orang lain berbuat baik, ia memberikan kekuatan kepada kaum mukmin; barangsiapa menghentikan orang lain dari kemungkaran, ia menghinakan orang kafir; barangsiapa berjuang dengan ikhlas pada segala kesempatan, ia melaksanakan seluruh kewajibannya; dan barangsiapa membenci yang mungkar dan menjadi marah demi Allah, maka Allah akan marah untuk kepentingan dia dan akan tetap meridainya pada Hari Pengadilan.

Kekafiran berdiri pada empat topangan: mengumbar hawa nafsu, saling bertengkar, menyeleweng dari kebenaran, dan perpecahan., maka barangsiapa mengumbar hawa nafsu, ia tidak cenderung kepada yang benar; barangsiapa banyak bertengkar dalam kejahilan akan selalu buta terhadap yang benar; barangsiapa menyeleweng dari kebenaran, baginya baik menjadi buruk dan buruk menjadi baik dan ia tetap mabuk dengan kesesatan; dan barangsiapa membuat perpecahan (dengan Allah dan Rasul-Nya), jalannya menjadi sulit, urusannya menjadi rumit dan jalan lepasnya menjadi sempit.

Keraguan mempunyai empat aspek: ketidaknalaran, ketakutan, kegoyahan dan penyerahan yang tak semestinya kepada segala sesuatu., maka barangsiapa menempuh ketidaknalaran sebagai jalannya, baginya tak ada fajar setelah malam; orang yang takut akan apa yang menimpanya harus lari tunggang langgang; orang yang goyah dalam keraguan, iblis akan memijak-mijaknya; dan orang yang menyerah kepada kebinasaan dunia dan akhirat akan binasa di dunia dan akhirat.
Sayid Radhi berkata: Kami telah meninggalkan bagian lain dari ucapan ini karena khawatir akan panjangnya dan karena berada di luar tujuan bab ini.

وقال عليه السلام : فَاعِلُ الْخَيْرِ خَيْرٌ مِنْهُ، وَفَاعِلُ الشَّرِّ شَرٌّ مِنْهُ.
Amirul Mukminin as berkata: Pelaku kebaikan lebih baik dari kebaikan itu sendiri, dan pelaku kemungkaran lebih buruk dari kemungkaran itu sendiri.
وقال عليه السلام : كُنْ سَمَحاً وَلاَ تَكُنْ مُبَذِّراً، وَكُنْ مُقَدِّراًوَلاَ تَكُنْ مُقَتِّراً8ى.
Amirul Mukminin as berkata: Jadilah dermawan, tetapi jangan mubazir; berhematlah, tetapi jangan kikir.
وقال عليه السلام : أَشْرَفُ الْغِنَى تَرْكُ الْمُنى
Amirul Mukminin as berkata: Kekayaan yang terbaik ialah meninggalkan hawa nafsu.
وقال عليه السلام : مَنْ أَسْرَعَ إِلَى النَّاسِ بِمَا يَكْرَهُونَ، قَالُوا فِيهِ [بـ] ما لاَ يَعْلَمُونَ.
Amirul Mukminin as berkata: Apabila seseorang cepat dalam mengatakan hal-hal yang tidak mereka sukai tentang orang (lain), maka orang berbicara tentang apa yang mereka tidak tahu tentang dia.
وقال عليه السلام : مَنْ أَطَالَ الاََْمَلَأَسَاءَ الْعَمَلَ.
Amirul Mukminin as berkata: Barangsiapa memperpanjang hawa nafsunya, ia menghancurkan amal perbuatannya.
وقال عليه السلام وقد لقيه عند مسيره إلى الشام دهاقين الاَنبار فترجّلوا لهى واشتدّوابين يديه: مَا هذَا الَّذِي صَنَعْتُمُوهُ؟ فقالوا: خُلُقٌ مِنَّا نُعَظِّمُ بِهِ أُمَرَاءَنَا. فقال عليه السلام : وَاللهِ مَا يَنْتَفِعُ بِهذَا أُمَرَاؤُكُمْ! وَإِنَّكُمْ لَتَشُقُّونَبِهِ عَلَى أَنْفُسِكْمْ [فِي دُنْيَاكُمْ،] وَتَشْقَوْنَبِهِ فِي آخِرَتِكُمْ، وَمَا أخْسرَ الْمَشَقَّةَ وَرَاءَهَا الْعِقَابُ، وَأَرْبَحَ الدَّعَةَمَعَهَا الاََْمَانُ مِنَ النَّارِ!
Pada suatu waktu, saat Amirul Mukminin as sedang menuju ke Suriah, penduduk Anbar menemuinya. Ketika melihatnya mereka mulai berjalan kaki kemudian lari di depannya. la bertanya mengapa mereka berbuat demikian. Mereka menjawab bahwa begitulah cara mereka menghormati para pemimpinnya. Lalu ia berkata: Demi Allah, ini tak berfaedah bagi para pemimpin Anda. Anda menyibukkan diri di dunia ini dan dengan itu Anda menerima kemudaratan untuk dunia yang akan datang. Betapa ruginya melakukan pekerjaan yang kelak menghasilkan hukuman, dan betapa untungnya perkara yang menghasilkan kebebasan dari api (neraka).
وقال عليه السلام : لابنه الحسن عليه السلام : يَا بُنَيَّ، احْفَظْ عَنِّي أَرْبَعاً وَأَرْبَعاً، لاَ _يَضُرَّكَ مَا عَمِلْتَ مَعَهُنَّ: إِنَّ أَغْنَى الْغِنَىُ الْعَقْلُ، وَأَكْبَرَ الْفَقْرِ الْحُمْقُ، وَأَوحَشَ الْوَحْشَةِ الْعُجْبُ وَأَكْرَمَ الْحَسَبَ حُسْنُ الْخُلُقِ. يَا بُنَيَّ، إِيَّاكَ وَمُصَادَقَةَ الاََْحْمَقِ، فَإِنَّهُ يُريِدُ أَنْ يَنْفَعَكَ فَيَضُرَّكَ. وَإِيَّاكَ وَمُصَادَقَةَ الْبَخِيلِ، فَإِنَّهُ يَقْعُدُ عَنْكَ أَحْوَجَ مَا تَكُونُ إِلَيْهِ. وَإِيَّاكَ وَمُصَادَقَةَ الْفَاجِرِ، فَإِنَّهُ يَبِيعُكَ بِالتَّافِهِ وَإِيَّاكَ وَمُصَادَقَةَ الْكَذَّابِ، فَإِنَّهُ كَالسَّرَابِ يُقَرِّبُ عَلَيْكَ الْبَعِيدَ، وَيُبَعِّدُ عَلَيْكَ الْقَرِيبَ.
Amirul Mukminin (as) berkata kepada putranya Hasan: Wahai anakku, pelajarilah empat hal dan empat hal (selanjutnya) dari saya; tak ada yang akan memudaratkan Anda apabila Anda melaksanakannya. Bahwa kekayaan yang termahal adalah kecerdasan; kehancuran terbesar adalah ketololan; keliaran yang paling liar adalah kesombongan, dan prestasi yang terbaik ialah kebaikan akhlak.

Wahai anakku, engkau harus mengelak dari bersahabat dengan orang tolol karena ia mungkin berniat untuk memberi manfaat kepada Anda tetapi ia merugikan Anda; Anda harus mengelak dari bersahabat dengan orang kikir karena ia akan melarikan diri dari Anda ketika Anda paling memerlukannya; Anda harus mengelak bersahabat dengan orang pendosa karena ia akan menjual Anda dengan cuma-cuma; dan Anda harus mengelak dari bersahabat dengan pembohong karena ia adalah seperti bayangan khayali, membuat Anda merasakan barang yang jauh seperti dekat dan barang yang dekat seperti jauh.
وقال عليه السلام : لاَ قُرْبَةَ بِالنَّوَافِلِإِذَا أَضَرَّتْ بِالْفَرَائِضِ.
Amirul Mukminin as berkata: Ibadah yang sunah tak dapat membawa kedekatan kepada Allah, apabila hal itu menghalangi yang wajib.
وقال عليه السلام : لِسَانُ الْعَاقِلِ وَرَاءَ قَلْبِهِ، وَقَلْبُ الاََْحْمَقِ وَرَاءَ لِسَانِهِ
Amirul Mukminin as berkata: Lidah orang bijaksana berada di belakang hatinya, dan hati orang tolol berada di belakang lidahnya. Sayid Syarif Radhi berkata: Kalimat ini mempunyai makna yang indah luar biasa. Itu berarti bahwa orang bijaksana tidak berkata-kata dengan lidahnya sebelum meminta nasihat akalnya dan menggunakan imajinasinya, tetapi orang tolol mengucapkan apa saja yang sampai ke lidahnya tanpa berpikir. Dengan demikian, lidah orang bijaksana mengikuti hatinya sementara hati orang tolol mengikuti lidahnya.
وقد روي عنه عليه السلام هذا المعنى بلفظ آخر، وهو قوله: قَلبُ الاََْحْمَقِ فِي فِيهِ، وَلِسَانُ الْعَاقِلِ فِي قَلْبِهِ.
Pengertian yang tepat itu juga telah diriwayatkan dari Amirul Mukminin as, dalam suatu versi lain, sebagai berikut: Hati seorang tolol berada di mulutnya sementara lidah orang bijaksana berada di hatinya.
Makna kedua ucapan (40 dan 41) sama.
وقال عليه السلام لبعض أَصحابه في علّة اعتلّها: جَعَلَ اللهُ مَا كَانَ مِنْ شَكْوَاكَ حطّاً لِسَيِّئَاتِكَ، فَإِنَّ الْمَرَضَ لاَ أَجْرَ فِيهِ، وَلكِنَّهُ يَحُطُّ السَّيِّئَاتِ، وَيَحُتُّهَا حَتَّالاََْوْرَاقِ، وَإِنَّمَا الاََْجْرُ فِي الْقَوْلِ بِالّلسَانِ، وَالْعَمَلِ بِالاََْيْدِي وَالاََْقْدَامِ، وَإِنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ يُدْخِلُ بِصِدْقِ النِّيَّةِ وَالسَّرِيرَةِ الصَّالِحَةِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عَبَادِهِ الْجَنَّةَ.
Amirul Mukminin (as) berkata kepada salah seorang sahabatnya yang sedang sakit: Semoga Allah membuat sakit Anda menjadi sarana untuk menghapus dosa-dosa Anda, karena tak ada ganjaran bagi sakit selain bahwa ia menghapus dosa-dosa dan menggugurkannya seperti daun-daun (kering). Ganjaran terletak dalam mengikrarkan dengan lidah dan mengamalkan dengan tangan dan kaki. Sesungguhnya Allah Ta'ala memasukkan ke surga barangsiapa yang la kehendaki di antara hamba-hamba-Nya karena kebenaran niat dan kesucian hatinya. Sayid Syarif Radhi mengatakan: Amirul Mukminin benar dalam mengatakan bahwa tak ada ganjaran bagi sakit itu sendiri, karena penghapusan dosa dapat diakui sehubungan dengan perbuatan Allah Yang Mahatinggi kepada hamba-harnba-Nya sebagai kesusahan, sakit dan yang serupa, sedang ganjaran dan pembalasan adalah atas amal perbuatan manusia. Inilah perbedaan antara keduanya, dan Amirul Mukminin telah menjelaskannya melalui pengetahuannya yang cemerlang dan pandangannya yang sehat.
وقال عليه السلام في ذكر خباب بن الاَرتّ: يَرْحَمُ اللهُ خَبَّاباً، فَلَقَدْ أَسْلَمَ رَاغِباً، وَهَاجَرَ طَائِعاً، [وَقَنِعَ بالْكَفَافِ وَرَضِيَ عَنِ اللهِ،] وَعَاشَ مُجَاهِداً.
Amirul Mukminin as berkata tentang Khabbab ibn al-Aratt: Semoga Allah menaruh rahmat kepada Khabbab ibn al-Aratt karena ia menerima Islam dengan sukarela, berhijrah (dari Makkah) dengan taat, tetap puas dengan apa yang mencukupinya, rida dengan Allah dan menjalani hidup mujahid.
وقال عليه السلام : طُوبَى لِمَنْ ذَكَرَ الْمَعَادَ، وَعَمِلَ لِلْحِسَابِ، وَقَنِعَ بِالْكَفَافِ، وَرَضِيَ عَنِاللهِ.
Amirul Mukminin as berkata: Diberkatilah orang yang terus mengingat kehidupan yang berikut, bertindak sedemikian rupa sehingga memungkinkan dia mempertanggungjawabkannya, tetap puas dengan apa yang mencukupinya, dan tetap rida kepada Allah.
وقال عليه السلام : لَوْ ضَرَبْتُ خَيْشُومَالْمُؤْمِنِ بِسَيْفِي هذَا عَلَى أَنْ يُبْغِضَنِي مَاأَبْغَضَنِي، وَلَوْ صَبَبْتُ الدُّنْيَا بِجَمَّاتِهَاعَلَى الْمُنَافِقِ عَلَى أَنْ يُحِبَّنِي مَا أَحَبَّنِي: وَذلِكَ أَنَّهُ قُضِيَ فَانْقَضَى عَلَى لِسَانِ النَّبِيِّ الاَُْمِّيِّ عليه السلام أَنَّهُ قَالَ: « [يَا عَلِيُّ،] لاَ يُبْغِضُكَ مُؤْمِنٌ، وَلاَ يُحِبُّكَ مُنَافِقٌ».
Amirul Mukminin as berkata: Sekalipun saya memukul hidung seorang mukmin dengan ini, pedang saya, supaya membenci saya, ia tak akan membenci saya; dan sekalipun saya tumpukkan seluruh kekayaan dunia di hadapan seorang munafik untuk mencintai saya, ia tidak akan mencintai saya. Ini disebabkan karena suatu keputusan yang diikrarkan oleh lidah Nabi yang mulia SAW, ketika beliau berkata, "Wahai 'Ali, orang mukmin tak akan pernah membencimu, dan orang munafik tak akan pernah mencintaimu."
وقال عليه السلام : سَيِّئَةٌ تَسُوءُكَ خَيْرٌ عِنْدَاللهِ مِنْ حَسَنَةٍ تُعْجِبُكَ.
Amirul Mukminin (as) berkata: Dosa yang meresahkan Anda lebih baik dalam pandangan Allah daripada kebajikan yang membanggakan Anda.
وقال عليه السلام : قَدْرُ الرَّجُلِ عَلَى قَدْرِ هِمَّتِهِ، وَصِدْقُهُ عَلَى قَدْرِ مُرُوءَتِهِ، وَشَجَاعَتُهُ عَلَى قَدْرِ أَنَفَتِهِ،عِفَّتُهُ عَلَى قَدْرِ غَيْرَتِهِ.
Amirul Mukminin as berkata: Nilai seorang lelaki sesuai dengan keberaniannya; kejujurannya sesuai dengan keseimbangan perangainya; keperkasaannya sesuai dengan respek dirinya; dan kesuciannya sesuai dengan rasa malunya.
وقال عليه السلام : الظَّفَرُ بالْحَزْمِ، وَالْحَزْمُ بِإِجَالَةِ الرَّأْيِ، وَالرَّأْيُ بِتَحْصِينِ الاََْسْرَارِ.
Amirul Mukminin as berkata: Kemenangan dicapai dengan tekad; tekad tercapai dengan pemikiran, dan pikiran dibentuk dengan menjaga rahasia.
وقال عليه السلام : احْذَرُوا صَوْلَةَ الْكَرِيمِ إذَا جَاعَ، واللَّئِيمِ إِذَا شَبِعَ.
Amirul Mukminin as berkata: Takutlah akan serangan orang terhormat ketika ia lapar, dan (serangan) orang hina ketika ia kenyang.
وقال عليه السلام : قُلُوبُ الرِّجَالِ وَحْشِيَّةٌ، فَمَنْ تَأَلَّفَهَا أَقْبَلَتْ عَلَيْهِ.
Amirul Mukminin as berkata: Hati manusia adalah seperti binatang buas. Barangsiapa (hendak) menjinakkannya, akan diterkamnya.
وقال عليه السلام : عَيْبُكَ مَسْتُورٌ مَا أَسْعَدَكَ جَدُّكَ
Amirul Mukminin as berkata: Selama kedudukan Anda baik, kekurangan Anda tertutup.
وقال عليه السلام : أَوْلَى النَّاسِ بِالْعَفْوِ أَقْدَرُهُمْ عَلَى الْعُقُوبَةِ.
Amirul Mukminin as berkata: Yang paling mampu memaafkan ialah orang yang paling berkuasa untuk menghukum.
وقال عليه السلام : السَّخَاءُ مَا كَانَ ابْتِدَاءً، فَأَمَّا مَا كَانَ عَنْ مَسْأَلَةِ فَحَيَاءٌ وَتَذَمُّمٌط .
Amirul Mukminin as berkata: Kedermawanan ialah yang dengan inisiatif sendiri, karena memberi atas permintaan mungkin disebabkan oleh harga diri atau untuk mengelakkan celaan.
وقال عليه السلام : لاَ غِنَى كَالْعَقْلِ، وَلاَ فَقْرَ كَالْجَهْلِ، وَلاَ مِيرَاثَ كَالاَْدَبِ، وَلاَ ظَهِيرَ كَالْمُشَاوَرَةِ.
Amirul Mukminin as berkata: Tak ada kekayaan seperti kebijaksanaan, tak ada kemiskinan seperti kejahilan, tak ada warisan seperti kehalusan, tak ada dukungan seperti nasihat.
وقال عليه السلام : الصَّبْرُ صَبْرَانِ: صَبْرٌ عَلَى مَا تَكْرَهُ، وَصَبْرٌ عَمَّا تُحِبُّ.
Amirul Mukminin as berkata: Kesabaran ada dua jenis, sabar atas apa yang menyakiti Anda dan sabar terhadap apa yang Anda serakahi.
وقال عليه السلام : الْغِنَى فِي الْغُرْبَةِ وَطَنٌ، وَالْفَقْرُ فِي الْوَطَنِ غُرْبَةٌ.
Amirul Mukminin as berkata: Dengan kekayaan, tanah asing adalah negeri sendiri, sedang dengan kemiskinan bahkan tanah sendiri menjadi negeri asing.
وقال عليه السلام : الْقَنَاعَةُ مَالٌ لاَ يَنْفَدُ.
Amirul Mukminin as berkata: Kepuasan adalah harta yang tak berkurang.
Sayid Radhi mengatakan: Ucapan ini juga telah diriwayatkan dari Nabi saw.
وقال عليه السلام : الْمَالُ مَادَّةُ الشَّهَوَاتِ.
Amirul Mukminin as berkata: Kekayaan adalah sumber hawa nafsu.
وقال عليه السلام : مَنْ حَذَّرَكَ كَمَنْ بَشَّرَكَ.
Amirul Mukminin as berkata: Barangsiapa memperingatkan Anda, ia seperti memberi kabar gembira kepada Anda.
وقال عليه السلام : الِّلسَانُ سَبُعٌ، إِنْ خُلِّيَ عَنْهُ عَقَرَ
Amirul Mukminin as berkata: Lidah adalah hewan buas; bila dibebaskan ia menerkam.
وقال عليه السلام : الْمَرْأَةُ عَقْرَبٌ حُلْوَةُ اللَّسْبَةِ
Amirul Mukminin as berkata: Perempuan adalah ibarat kalajengking yang sengatannya manis.
وقال عليه السلام : إِذَا حُيِّيْتَ بِتَحِيَّةٍ فَحَيِّ بِأَحْسَنَ مِنْهَا، وإِذَا أُسْدِيَتْ إِلَيْكَ يَدٌ فَكَافِئْهَا بِمَا يُرْبِي عَلَيْهَا، وَالْفَضْلُ مَعَ ذلِكَ لِلْبَادِىءِ].
Amirul Mukminin as berkata: Apabila Anda diberi hormat, balaslah dengan hormat yang lebih baik. Apabila tangan bantuan diulurkan kepada Anda, buatlah kebaikan yarig lebih baik sebagai balasan, kendatipun keutamaannya tetap berada pada si pemula.
وقال عليه السلام : الشَّفِيعُ جَنَاحُ الطَّالِبِ.
Amirul Mukminin as berkata: Penengah adalah sayap dari si pencari.
وقال عليه السلام : أَهْلُ الدُّنْيَا كَرَكْبٍ يُسَارُ بِهِمْ وَهُمْ نِيَامٌ.
Amirul Mukminin as berkata: Manusia duniawi adalah seperti musafir yang sedang dibawa sementara ia tertidur.
وقال عليه السلام : فَقْدُ الاََْحِبَّةِ غُرْبَةٌ.
Amirul Mukminin as berkata: Ketiadaan sahabat berarti keterasingan.
وقال عليه السلام : فَوْتُ الْحَاجَةِ أَهْوَنُ مِنْ طَلَبِهَا إِلَى غَيْرِ أَهْلِهَا.
Amirul Mukminin as berkata: Tidak mendapatkan apa yang diinginkan lebih enak daripada meminta pada orang yang tak pantas.
وقال عليه السلام : لاَ تَسْتَحِ مِنْ إِعْطَاءِ الْقَلِيلِ، فَإِنَّ الْحِرْمَانَ أَقَلُّ مِنْهُ.
Amirul Mukminin as berkata: Jangan merasa malu karena (hanya) memberikan sedikit, karena penolakan adalah lebih kecil dari (yang sedikit) itu.
وقال عليه السلام : الْعَفَافُ زِينَةُ الْفَقْرِ، [والشُّكْرُ زِينَةُ الغِنَى].
Amirul Mukminin as berkata: Menahan diri adalah perhiasan kemiskinan sedang syukur adalah perhiasan kekayaan.
وقال عليه السلام : إِذَا لَمْ يَكُنْ مَا تُرِيدُ فَلاَ تُبَلْكيفَ كُنْتَ.
Amirul Mukminin as berkata: Apabila yang Anda tuju tak tercapai, maka janganlah cemas tentang apakah Anda dahulunya.
وقال عليه السلام : لاَتَرَى الْجَاهِلَ إِلاَّ مُفْرِطاً أَوْ مُفَرِّطاً.
Amirul Mukminin as berkata: Anda tak akan mendapatkan orang jahil kecuali pada salah satu ujung ekstrem (yakni yang lalai atau yang berlebih-lebihan).
وقال عليه السلام : إِذَا تَمَّ الْعَقْلُ نَقَصَ الْكَلاَمُ.
Amirul Mukminin as berkata: Ketika akal meningkat, kata-kata menyingkat.
وقال عليه السلام : الدَّهرُ يُخْلِقُ الاََْبْدَانَ، وَيُجَدِّدُ الاَْمَالَ، وَيُقَرِّبُ الْمَنِيَّةَ، ويُبَاعِدُ الاَُْمْنِيَّةَ مَنْ ظَفِرَ بِهِ نَصِبَ ومَنْ فَاتَهُ تَعِبَ.
Amirul Mukminin as berkata: Waktu mengauskan tubuh, menyegarkan hasrat, membawa kematian lebih dekat, dan membawa pergi aspirasi-aspirasi. Barangsiapa berhasil dengannya, menghadapi kesusahan, dan barangsiapa tak mendapatkan kebaikannya, pun mengalami kesukaran.
وقال عليه السلام : مَنْ نَصَبَ نَفْسَهُ لِلنَّاسِ إِمَاماً فَعَلَيْهِ أَنْ يَبْدَأَ بِتَعْلِيمِ نَفْسِهِ قَبْلَ تَعْلِيمِ غَيْرِهِ، وَلْيَكُنْ تَأْدِيبُهُ بِسِيرَتِهِ قَبْلَ تَأْدِيبِهِ بِلِسَانِهِ، وَمُعَلِّمُ نَفْسِهِ وَمُؤَدِّبُهَا أَحَقُّ بِالاِِْجْلاَلِ مِنْ مُعَلِّمِ النَّاسِ وَمُؤَدِّبِهِمْ.
Amirul Mukminin as berkata: Barangsiapa menempatkan diri sebagai pemimpin rakyat, ia harus mulai mendidik dirinya sendiri sebelum mendidik orang lain; dan pelajarannya haruslah melalui perilakunya sendiri sebelum mengajar dengan lidah. Orang yang mendidik dan melatih dirinya sendiri lebih berhak mendapat penghormatan ketimbang orang yang mendidik dan melatih orang lain.
وقال عليه السلام : نَفْسُ الْمَرْءِ خُطَاهُ إِلَى أَجَلِهِ
Amirul Mukminin as berkata: Nafas seseorang adalah suatu langkah ke arah ajal.
وقال عليه السلام : كُلُّ مَعْدُودٍ مُنْقَضٍ، وَكُلُّ مُتَوَقَّعٍ آتٍ.
Amirul Mukminin as berkata: Setiap yang dapat dihitung akan lewat, dan setiap hal yang mesti datang akan terjadi.
وقال عليه السلام : إِنَّ الاَُْمُورَ إذا اشْتَبَهَتْ اعْتُبِرَ آخِرُهَا بِأَوَّلِهَا
Amirul Mukminin as berkata: Apabila urusan tercampur aduk, maka yang terakhir harus dinilai menurut yang lebih dahulu.
ومن خبر ضرار بن ضَمُرَةَ الضُّبابِيِّ عند دخوله على معاوية ومسألته له عن أميرالمؤمنين عليه السلام . قال: فأشهَدُ لقَدْ رَأَيْتُهُ في بعض مواقِفِهِ وقَد أرخى الليلُ سُدُولَهُ وهو قائمٌ في محرابِهِ قابِضٌ على لِحْيتِهِ يَتَمَلْمَلُتَمَلْمُلَ السَّليمِويبكي بُكاءَ الحَزينِ، ويقولُ: يَا دُنْيَا يَا دُنْيَا، إِلَيْكِ عَنِّي، أَبِي تَعَرَّضْتِ أَمْ إِلَيَّ تَشَوَّقْتِ؟ لاَ حَانَ حِينُكِّ)! هيْهَات! غُرِّي غَيْرِي، لاَ حاجَةَ لِي فيِكِ، قَدْ طَلَّقْت فِيهَا! فَعَيْشُكِ قَصِيرٌ، وَخَطَرُكِ يَسِيرٌ، وَأَمَلُكِ حَقِيرٌ. آهِ مِنْ قِلَّةِ الزَّادِ، وَطُولِ الطَّرِيقِ، وَبُعْدِ السَّفَرِ، وَعَظِيمِ الْمَوْرِدِ
Diriwayatkan bahwa ketika Dhirar ibn Hamzah (sebenarnya ibn Dhamrah) ad-Dhibabi pergi kepada Mu'awiyah dan Mu'awiyah rnenanyainya tentang Amirul Mukminin, ia berkata, "Saya bersaksi bahwa saya telah melihatnya pada beberapa kesempatan ketika malam telah membentang dan ia sedang berdiri di mihrab (mesjid) sambil memegang janggutnya seraya mengerang seperti orang digigit ular dan menangis seperti orang dalam kesedihan, lalu ia berkata: 'Hai dunia, hai dunia! Menjauhlah dari saya. Mengapa engkau datang kepada saya? Adakah engkau sangat menginginkan saya? Engkau tak mungkin mendapat kesempatan untuk mengesankan saya. Tipulah orang lain. Saya tak ada urusan denganmu. Saya telah menceraikanmu tiga kali, yang sesudahnya tak ada rujuk lagi. Kehidupanmu singkat, urgensitasmu kecil, kegemaran Anda sederhana. Sayang! Bekal sedikit, jalan panjang, perjalanan jauh, dan tujuan sukar dicapai.'

وسُئِلَ عليه السلام عَنِ الاِِْيمَانِ، فَقَالَ: الاِِْيمَانُ عَلَى أَرْبَعِ دَعَائِمَ: عَلَى الصَّبْرِ، والْيَقِينِ، وَالْعَدْلِ، وَالْجَهَادِ: فَالصَّبْرُ مِنْهَا عَلَى أَربَعِ شُعَبٍ: عَلَى الشَّوْقِ، وَالشَّفَقِ وَالزُّهْدِ، وَالتَّرَقُّبِ: فَمَنِ اشْتَاقَ إِلَى الْجَنَّةِ سَلاَ عَنِ الشَّهَوَاتِ، وَمَنْ أشْفَقَ مِنَ النَّارِ اجْتَنَبَ الْـمُحَرَّمَاتِ، وَمَنْ زَهِدَ فِي الدُّنْيَا اسْتَهَانَ بِالْمُصِيبَاتِ، وَمَنِ ارْتَقَبَ الْمَوْتَ سَارَعَ فِي الْخَيْرَاتِ. وَالْيَقِينُ مِنْهَا عَلَى أَرْبَعِ شُعَبٍ: عَلَى تَبْصِرَةِ الْفِطْنَةِ، وَتَأَوُّلِ الْحِكْمَةِ وَمَوْعِظَةِ الْعِبْرَةِ وَسُنَّةِ الاََْوَّلِينَ فَمَنْ تَبَصَّرَ فِي الْفِطْنَةِ تَبَيَّنَتْ لَهُ الْحِكْمَةُ، وَمَنْ تَبَيَّنَتْ لَهُ الْحِكْمَةُ عَرَفَ الْعِبْرَةَ، وَمَنْ عَرَفَ الْعِبْرَةَ فَكَأَنَّمَا كَانَ فِي الاََْوَّلِينَ. وَالْعَدْلُ مِنْهَا عَلَى أَرْبَعِ شُعَبٍ: عَلَى غائِصِ الْفَهْمِ، وَغَوْرِ الْعِلْمِ وَزُهْرَةِ الْحُكْمِ،ِ، وَرَسَاخَةِ الْحِلْمِ: فَمَنْ فَهِمَ عَلِمَ غَوْرَ الْعِلْمِ، وَمَن صَدَرَ عَنْ شَرَائِعِ الْحُكْمِ وَمَنْ حَلُمَ لَمْ يُفَرِّطْ فِي أَمْرِهِ وَعَاشَ فِي النَّاسِ حَمِيداً. وَالْجِهَادُ مِنْهَا عَلَى أَرْبَعِ شُعَبٍ: عَلَى الاََْمْرِ بالْمَعْرُوفِ، وَالنَّهْي عَنِ الْمُنكَرِ، وَالصِّدْقِ فِي الْمَوَاطِنِ وَشَنَآنِالْفَاسِقيِنَ: فَمَنْ أَمَرَ بِالْمَعْرُوفِ شَدَّ ظُهُورَ الْمُؤمِنِينَ، وَمَنْ نَهَى عَنِ الْمُنْكَرِ أَرْغَمَ أُنُوفَ الْمُنَافِقِينَ،مَنْ صَدَقَ فِي الْمَوَاطِنِ قَضَى مَا عَلَيْهِ، وَمَنْ شَنِىءَ الْفَاسِقِينَ وَغَضِبَ لله غَضِبَ اللهُ لَهُ وَأَرْضَاهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. وَالْكُفْرُ عَلَى أَرْبَعِ دَعَائِمَ: عَلَى التَّعَمُّقِ وَالتَّنَازُعِ، وَالزَّيْغِ وَالشِّقَاقِ فَمَنْ تَعَمَّقَ لَمْ يُنِبْإِلَى الْحَقِّ، وَمَنْ كَثُرَ نِزَاعُهُ بِالْجَهْلِ دَامَ عَمَاهُ عَنِ الْحَقِّ، وَمَنْ زَاغَ سَاءَتْ عِنْدَهُ الْحَسَنَةُ وَحَسُنَتْ عِنْدَهُ السَّيِّئَةُ وَسَكِرَ سُكْرَ الضَّلاَلَةِ، وَمَنْ شَاقَّ وَعُرَتْعَلَيْهِ طُرُقُهُ وَأَعْضَلَعَلَيْهِ أَمْرُهُ وَضَاقَ مَخْرَجُهُ. وَالشَّكُّ عَلَى أَرْبَعِ شُعَب: عَلَى الَّتمارِي وَالهَوْلِ وَالتَّرَدُّدِ والاْسْتِسْلاَمِ فَمَنْ جَعَلَ الْمِرَاءَدَيْدَناًلَمْ يُصْبِحْ لَيْلُهُ وَمَنْ هَالَهُ مَا بَيْنَ يَدَيْهِ نَكَصَ عَلَى عَقِبَيْهِ وَمَن تَرَدَّدَ فِي الرَّيْبِوَطِئَتْهُ يَدَيْهِ نَكَصَ عَلَى عَقِبَيْهِ وَمَن تَرَدَّدَ فِي الرَّيْبِوَطِئَتْهُ سَنَابِكُ الشَّيَاطِينِ وَمَنِ اسْتَسْلَمَ لِهَلَكَةِ الدُّنْيَا وَالاَْخِرَةِ هَلَكَ فِيهِمَا


Ihwal Protokol Zionis

Protocol of Zions atau Protokolat Zionis merupakan salah satu dokumen paling kontroversial di dunia. Banyak yang menganggap Protokol Zionis merupakan sebuah dokumen palsu yang sengaja di buat-buat demi menguntungkan kelompok anti Semit, pandangan ini diwakili oleh kaum Zionis-Yahudi dan para pendukungnya.

Dalam bukunya The International Jew (1976), Henry Ford menyatakan, “Jika saya ditanya tentang asli tidaknya Protokolat Zionis, maka saya tidak akan mau masuk ke dalam perdebatan panjang itu. Satu-satunya hal yang ingin saya katakan berkenaan dengannya adalah, bahwa semua kejadian yang ada di dunia ini sejalan dengannya…

Namun sebaliknya, banyak pula yang menganggap Protokolat Zionis ini sungguh-sungguh asli dan bisa dipercaya. Pandangan yang terakhir ini dianut oleh kebanyakan Dunia Islam dan sejumlah tokoh kemanusiaan di Barat. Bahkan tokoh sekaliber Henry Ford pun masuk ke dalam kelompok ini.

Selain keberadaannya yang menimbulkan polemik berkepanjangan, Protokolat Zionis ternyata juga sering disalahkaprahkan sebagai satu dokumen rahasia yang dilahirkan dalam Kongres Zionis Internasional I yang diselenggarakan di Bassel, Swiss tahun 1897.

Pandangan ini berangkat dari fakta bahwa di dalam kongres yang dipimpin Theodore Hertzl tersebut, Protokolat Zionis memang disahkan menjadi satu agenda bersama gerakan Zionis Internasional dalam menguasai dunia.

Alhasil, setelah kongres pertama tersebut, Palestina akhirnya jatuh ke tangan kaum Zionis setelah Balfour menulis suratnya yang terkenal (1917). Padahal kala itu Palestina masih berada di bawah kekuasaan Kekhalifahan Turki Utsmaniyah, dan Inggris sama sekali tidak punya hak secuil pun atas tanah Palestina. Setelah Zionis berhasil meruntuhkan kekhalifahan Turki Utsmaniyah pada tanggal 3 Maret 1924, barulah Palestina jatuh ke tangan kelompok Zionis ini. Perang Dunia I dan II juga diyakini merupakan hasil konspirasi mereka.

Pandangan ini ternyata keliru. Benar bahwa jatuhnya kekhalifahan Turki Utsmaniyah, Perang Dunia I dan II, serta sejumlah peristiwa besar dunia, senantiasa merupakan buah dari konspirasi mereka, namun Protokolat Zionis ternyata tidak lahir di dalam Kongres Zionis Internasional di Swiss tahun 1897 tersebut. Protokolat Zionis telah ada jauh sebelum Hertzl menjadi tokoh bepengaruh di dalam gerakan Zionis Internasional. Sejarahnya berawal dari Dinasti Rotshchild di Eropa abad pertengahan.

Dinasti Tameng Merah

Eropa di abad ke-18 merupakan sebuah benua yang terdiri dari banyak kerajaan besar kecil dan sejumlah wilayah kecil yang disebut principalis, semacam kabupaten yang merdeka dan otonom seperti misalnya Monaco dan Lechtenstein. Inggris dan Perancis merupakan dua negara kerajaan besar dan paling berpengaruh.

Setelah Inggris berhasil dikuasai dan para tokoh Mason Amerika berhasil memproklamirkan kemerdekaan negara itu, maka Konspirasi Yahudi Internasional berusaha untuk menaklukkan Perancis. Salah satu tokoh sentral dalam Konspirasi Yahudi Internasional atas Perancis adalah Rothschild, seorang bankir-politikus yang berdarah dingin.

Keluarga Rothschild sejak awal memang keluarga jutawan. Pendiri keluarga ini bernama Moses Amshell Bauer, seorang pemilik modal Yahudi berpengaruh. Sepeninggal Moses, putera bungsunya yang bernama Mayer Amshell Bauer meneruskan usaha ayahnya.

Dalam tempo tidak terlalu lama, usaha warisan ayahnya ini berkembang pesat. Simbol Tameng Merah (Rothcshild) pun kian terkenal. Dan Mayer pun menggunakan gelar Rothschild I. Mayer mendidik kelima anaknya dengan disiplin Yahudi yang tinggi guna dipersiapkan menjadi pengusaha atau bankir yang tangguh.

Pada tahun 1773, Mayer mengundang sekitar duabelas tokoh berpengaruh Yahudi ke kediamannya di Judenstrasse, Frankfurt, guna membahas berbagai perkembangan Eropa terakhir, termasuk mengevaluasi hasil-hasil upaya Konspirasi di Inggris. Dalam pertemuan ini, nama Adam Weishaupt disebut Rothschild sebagai seseorang yang bisa dipercaya untuk menjalankan tugas dari Konspirasi.

Selain mengajukan nama Adam Weishaupt, dalam pertemuan 13 Dinasti Yahudi berpengaruh tersebut, Rothschild juga memaparkan 25 butir langkah strategis bagi kelompok Zionis Internasional untuk menaklukkan dunia. Ke-25 butir langkah strategis inilah yang kelak di tahun 1897 disahkan menjadi agenda bersama gerakan Zionis Internasional.

Isi Protokol Zionis

Jika sekarang Protokolat Zionis yang dikenal hanya berjumlah 24 butir, maka Protokolat Zion yang berasal dari Rotshchild sesungguhnya berisi 25 pasal. Inilah pasal-pasalnya:

Manusia itu lebih banyak cenderung pada kejahatan ketimbang kebaikan. Sebab itu, Konspirasi harus mewujudkan ‘hasrat alami’ manusia ini. Hal ini akan diterapkan pada sistem pemerintahan dan kekuasaan. Bukankah pada masa dahulu manusia tunduk kepada penguasa tanpa pernah mengeluarkan kritik atau pembangkangan? Undang-undang hanyalah alat untuk membatasi rakyat, bukan untuk penguasa.

Kebebasan politik sesungguhnya utopis. Walau begitu, Konspirasi harus mempropagandakan ini ke tengah rakyat. Jika hal itu sudah dimakan rakyat, maka rakyat akan mudah membuang segala hak dan fasilitas yang telah didapatinya dari penguasa guna memperjuangkan idealisme yang utopis itu. Saat itulah, konspirasi bisa merebut hak dan fasilitas mereka.

Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa dahulu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus melakukan apa dengan kebebasan itu. Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan, dengan kekuatan uang.

Demi tujuan, segala cara boleh dilakukan. Siapa pun yang ingin berkuasa, dia mestilah meraihnya dengan licik, pemerasan, dan pembalikkan opini. Keluhuran budi, etika, moral, dan sebagainya adalah keburukan dalam dunia politik.

Kebenaran adalah kekuatan konspirasi. Dengan kekuatan, segala yang diinginkan akan terlaksana.

Bagi kita yang hendak menaklukkan dunia secara finansial, kita harus tetap menjaga kerahasiaan. Suatu saat, kekuatan konspirasi akan mencapai tingkat di mana tidak ada kekuatan lain yang berani untuk menghalangi atau menghancurkannya. Setiap kecerobohan dari dalam, akan merusak program besar yang telah ditulis berabad-abad oleh para pendeta Yahudi.

Simpati rakyat harus diambil agar mereka bisa dimanfaatkan untuk kepentingan konspirasi. Massa rakyat adalah buta dan mudah dipengaruhi. Penguasa tidak akan bisa menggiring rakyat kecuali ia berlaku sebagai diktator. Inilah satu-satunya jalan.

Beberapa sarana untuk mencapai tujuan adalah: Minuman keras, narkotika, perusakan moral, seks, suap, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menghancurkan norma-norma kesusilaan masyarakat. Untuk itu, Konspirasi harus merekrut dan mendidik tenaga-tenaga muda untuk dijadikan sarana pencapaian tujuan tersebut.

Konspirasi akan menyalakan api peperangan secara terselubung. Bermain di kedua belah pihak. Sehingga Konspirasi akan memperoleh manfaat besar tetapi tetap aman dan efisien. Rakyat akan dilanda kecemasan yang mempermudah bagi konspirasi untuk menguasainya.

Konspirasi sengaja memproduksi slogan agar menjadi ‘tuhan’ bagi rakyat. Dengan slogan itu, pemerintahan aristokrasi keturunan yang tengah berkuasa di Perancis akan diruntuhkan. Setelah itu, Konspirasi akan membangun sebuah pemerintahan yang sesuai dengan Konspirasi.

Perang yang dikobarkan konspirasi secara diam-diam harus menyeret negara tetangga agar mereka terjebak utang. Konspirasi akan memetik keuntungan dari kondisi ini.

Pemerintahan bentukan Konspirasi harus diisi dengan orang-orang yang tunduk pada keinginan konspirasi. Tidak bisa lain.

Dengan emas, konspirasi akan menguasai opini dunia. Satu orang Yahudi yang menjadi korban sama dengan seribu orang non-Yahudi (Gentiles/Ghoyim) sebagai balasannya.

Setelah konspirasi berhasil merebut kekuasaan, maka pemerintahan baru yang dibentuk harus membasmi rezim lama yang dianggap bertanggungjawab atas terjadinya semua kekacauan ini. Hal tersebut akan menjadikan rakyat begitu percaya kepada konspirasi bahwa pemerintahan yang baru adalah pelindung dan pahlawan dimata mereka.

Krisis ekonomi yang dibuat akan memberikan hak baru kepada konspirasi, yaitu hak pemilik modal dalam penentuan arah kekuasaan. Ini akan menjadi kekuasaan turunan. 

Penyusupan ke dalam jantung Freemason Eropa agar bisa mengefektifkan dan mengefisienkannya. Pembentukan Bluemasonry akan bisa dijadikan alat bagi konspirasi untuk memuluskan tujuannya.

Konspirasi akan membakar semangat rakyat hingga ke tingkat histeria. Saat itu rakyat akan menghancurkan apa saja yang kita mau, termasuk hukum dan agama. Kita akan mudah menghapus nama Tuhan dan susila dari kehidupan.

Perang jalanan harus ditimbulkan untuk membuat massa panik. Konspirasi akan mengambil keuntungan dari situasi itu.

Konspirasi akan menciptakan diplomat-diplomatnya untuk berfungsi setelah perang usai. Mereka akan menjadi penasehat politik, ekonomi, dan keuangan bagi rezim baru dan juga di tingkat internasional. Dengan demikian, konspirasi bisa semakin menancapkan kukunya dari balik layar. 

Monopoli kegiatan perekonomian raksasa dengan dukungan modal yang dimiliki konspirasi adalah syarat utama untuk menundukkan dunia, hingga tidak ada satu kekutan non-Yahudi pun yang bisa menandinginya. Dengan demikian, kita bisa bebas memainkan krisis suatu negeri. 

Penguasaan kekayaan alam negeri-negeri non-Yahudi mutlak dilakukan.

Meletuskan perang dan memberinya—menjual—senjata yang paling mematikan akan mempercepat penguasaan suatu negeri, yang tinggal dihuni oleh fakir miskin.

Satu rezim terselubung akan muncul setelah konspirasi berhasil melaksanakan programnya. 

Pemuda harus dikuasai dan menjadikan mereka sebagai budak-budak konspirasi dengan jalan penyebarluasan dekadensi moral dan paham yang menyesatkan.

Konspirasi akan menyalahgunakan undang-undang yang ada pada suatu negara hingga negara tersebut hancur karenanya. 

Pemuda harus dikuasai dan menjadikan mereka sebagai budak-budak konspirasi dengan jalan penyebarluasan dekadensi moral dan paham yang menyesatkan. 

Konspirasi akan menyalahgunakan undang-undang yang ada pada suatu negara hingga negara tersebut hancur karenanya.


Imam Husain Sebagai Manifestasi Hijrah dan Kurban


“Husain dariku dan aku dari Husain” (Muhammad Rasulullah)

1. Kenapa Imam Hussain Melemparkan Darahnya Ke Udara?

Dokumen sejarah mewartakan bahwa Imam Husain As melemparkan segenggam darahnya dan segenggam darah Ali Ashgar ke langit pada hari Asyura, pada 10 Muharram di Karbala.

Terkait dengan falsafah dan hikmah perbuatan ini dapat dikatakan bahwa Imam Husain As ingin menyampaikan pesan perjuangan dan kebangkitannya kepada seluruh dunia. Untuk mewujudkan keinginan ini, Imam Husain As memanfaatkan cara seperti ini bahwa tragedi Karbala identik dengan lumuran darah. Dengan kata lain, Imam Husain As melukis kanvas Karbala dengan darahnya sendiri dan darah para sahabatnya supaya lukisan berdarah ini akan senantiasa abadi dan lestari.

Thabari menuturkan, Hisyam sesuai nukilan dari Amr bin Syimr, dari Jabir Ja’fi meriwayatkan bahwa, “Akibat peperangan [yang tak seimbang], dahaga menyerang Imam Husain As dan rasa dahaga itu semakin kuat. Tatkala Imam Husain As hampir meminum air, Hushain bin Numair melontarkan anak panah dan menancap di mulut Imam Husain As. Lantas beliau mengambil darah dari mulutnya dan melemparkannya ke langit. Kemudian memuji dan memuja Allah Swt lalu menyatukan tangannya dan berkata, “Tuhanku! Binasakanlah mereka dan jangan sisakan satu pun dari mereka di muka bumi.”[1]Di samping itu, setelah kesyahidan Hadhrat Ali Ashgar As, Imam Husain As juga melemparkan darah Ali Asghar ke langit.

Terkait dengan falsafah dan hikmah perbuatan Imam Husain As ini dapat dikatakan bahwa beliau dengan tindakan seperti ini ingin menyampaikan pesan perjuangan berdarahnya kepada orang-orang di seluruh dunia hingga hari Kiamat.

Karena semakin darah seorang syahid (martir) tumpah ruah ke bumi maka seruan ini akan semakin meluas sampai kepada dunia dan orang-orang sedunia. Pada hari Asyura, dari satu sisi, Hurr menyatakan tobat dan ingin menumpahkan darahnya di jalan Imam Husain As, tentu saja kesyahidan Hurr tidak akan dapat menyelamatkan Imam Husain dari tangan pasukan Yazid. Dan dari sisi lain, Imam juga tidak mencegahnya. Imam Husain berulang-kali meminta kepada orang-orang untuk menolongnya dan mencapai kesyahidan di sampingnya. Hal ini menunjukkan bahwa Aba Abdillah Husain As dengan sengaja ingin menandaskan bahwa sejarah dan pesan tragedi berdarah perjuangannya harus ditulis dengan warna darah ini dan tidak akan lenyap selamanya.

Bagaimanapun tragedi berdarah Karbala merupakan tragedi yang memilukan dari sahara Karbala dan kisah-kisah yang menjadikan pesan Imam Husain As akan abadi selamanya di dunia.[2]

[1]. Târikh Thabari, Abu Ja’far bin Harir al-Thabari, riset oleh Muhammad Abul Fadhl Ibrahim, jil. 5, hal. 449, Beirut, Dar al-Turats, Cetakan Kedua, 1387 H/1967 M.
[2]. Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat, Hamâse Husaini, Syahid Murtadha Muthahhari, jil. 1, hal. 273-277, Intisyarat-e Shadra, Cetakan Keempat Belas, 1368 S.

2. Kurban Itu Bernama Hussain

Dalam Perjanjian Lama, Yeremia 46:6 dan 46:10 mencatat sebuah peristiwa di tanah utara, di dekat sungai Efrat. Berikut kutipan Perjanjian Lama tentang peristiwa di tepi sungai Efrat itu:

“Orang yang tangkas tidak dapat melarikan diri, pahlawan tidak dapat meluputkan diri, di utara, di tepi sungai Efratlah mereka tersandung dan rebah. Hari itu ialah hari Tuhan ALLAH semesta alam, hari pembalasan untuk melakukan pembalasan kepada para lawan-Nya. Pedang akan makan sampai kenyang, dan akan puas minum darah mereka. Sebab Tuhan ALLAH semesta alam mengadakan korban penyembelihan di tanah utara, dekat sungai Efrat”.

Orang yang tangkas tidak dapat melarikan diri (Husain yang dengan ketangkasannya mampu membunuh tiga ratusan orang sendirian di Karbala).

Pahlawan tidak dapat meluputkan diri (Husain yang disanjung-sanjung sebagai pahlawan, sebagai pemimpin syuhada tidak dapat menghindar dari dukacita “karbun” dan “wa” musibah “bala” yang bakalan menimpanya).

Di tepi sungai Efratlah mereka tersandung dan rebah (Mereka para lawan TUHAN, Musuh TUHAN, tersandung dan rebah, itulah dukacita “KARBUN” dan musibah “WA BALA” buat musuh-musuh TUHAN).

Pedang akan makan sampai kenyang, dan akan puas minum darah mereka (Mereka, yakni lawan-Nya, menjadi santapan lezat PEDANG. Pedangnya siapa? Pedang yang menyembelih, siapa yang menyembelih? TUHAN itu sendiri sebagaimana lanjutan ayat).

Sebab ALLAH semesta alam mengadakan korban penyembelihan di tanah utara, dekat sungai Efrat (Yang menyembelih Husain itu, bukan Yazid, bukan Umar bin Sa’ad, bukan Urwah bin Qais, bukan Sinan bin Anas, bukan Hasin bin Namir, bukan Syimr bin Dzil Jawsyan, bukan Mazar bin Ruhaynah, bukan Yazid bin Rikab, bukan Najr bin Kharsyi’ah, bukan Muhammad bin As’ath, bukan Abdullah bin Hasin, bukan Khawli bin Yazid, bukan Bakr bin Kasab, bukan Hijr bin Abjar, bukan Hurr bin Yazid, melainkan ALLAH Tuhan semesta alam).