Zionisme, Cyrus Zulkarnain, Iran, Rusia, Ukraina, Khazaria, dan Ya’juj Ma’juj


Khazaria adalah sebuah kerajaan milik Yajuj Ma’juj sebelum mereka dikurung di balik tembok Zulkarnain (Cyrus the Great), sebelum tiba masanya tembok tersebut telah runtuh dan mereka (Khazaria) telah bertebaran ke seluruh pelosok dunia, terutama ke Eropa. Namun, kita barangkali akan bertanya: adakah Yajuj Majuj itu manusia? Di manakah kedudukan atau tempat hunian  mereka? Dan manakah tembok yang menyekat Yajuj Majuj? Marilah kita telusuri bersama-sama, di mana tulisan ini hanya sekedar salah-satu ulasan kecil saja. Tembok penyekat kaum Yajuj Majuj telah lama terbuka apabila orang Yahudi kembali ke Bait al-Maqdis (Jerusalem) dan membentuk negara Israel pada tahun 1948. Demikianlah maksud tembok telah terbuka dan Yajuj Ma'juj telah lama menguasai pemerintahan. Orang Yahudi dikembalikan melalui agenda nenek moyang Khazar, yaitu para pelopor Zionisme yang menguasai dunia hari ini. Mereka menguasai dunia hari ini karena tak ada negara yang mampu menghalangi mereka, termasuk keberhasilan mereka menguasai Palestina.

Sejarah Khazaria

Kerajaan Khazar lenyap dari peta dunia beberapa abad yang lalu. Dewasa ini banyak orang yang tidak pernah mendengar mengenai eksistensinya, namun di kala itu Kerajaan Khazaria merupakan sebuah bangsa yang memiliki pengarauh dan kekuatan yang sangat penting, yang juga tentu saja melakukan perluasan kerajaannya dengan penaklukan. Kekuatan Khazaria terletak di antara dua kerajaan yang juga sama-sama penting. Di sebelah Selatan dan Barat, ada Imperium Byzantium yang maju dengan peradaban Timur Kristian Ortodoks-nya. Dan di sebelah Tenggara, kerajaan Khazar berbatasan dengan Kekhalifahan Islam yang tengah mengembangkan kekuasaannya. Sejarah bangsa Khazar dipengaruhi oleh kedua imperium ini, dan fakta yang lebih penting ialah kerajaan Khazar mendiami wilayah yang kemudian menjadi bagian selatan wilayah Russia yang terletak antara Laut Hitam dan Laut Kaspia. Yang menarik adalah yaitu ketika pada tahun 1976, sebuah buku mengenai bangsa Khazar diterbitkan oleh seorang penulis Inggris (yang juga seorang Yahudi Khazar) bernama Arthur Koestler, dengan judul, The Thirteenth Tribe - The Khazar Empire And Its Heritage (Suku Bangsa Ketiga Belas – Kekaisaran Bangsa Khazar dan Warisannya).

Sejarah mencatat bahwa bangsa Khazar terdiri dari campuran bangsa Mongol, Turki dan Finland. Dalam awal abad ke-3 Masehi, mereka dikenal dengan kesejahteraannya yang ajeg di wilayah Persia dan Armenia. Kemudian pada abad ke-5, Bangsa Khazar berada di antara gerombolan bangsa Attila, bangsa Hun. Sekitar tahun 550 Masehi, bangsa Khazar yang nomadic (nomaden alias berpindah-pindah) mulai menetap di wilayah sebelah Utara Caucasus antara Laut Hitam dan Laut Kaspia. Ibukota kerajaan Khazar adalah Itil yang dibangun di hulu Sungai Volga yang mengalir ke Laut Kaspia, dalam rangka mengontrol lalu lintas sungai. Bangsa Khazar kemudian memungut pajak 10% setiap muatan yang melintasi Itil di sungai Volga. Mereka yang menolak akan diserang dan dibantai.

Begitulah kerajaan Khazar dibangun di Caucasus, dan bangsa Khazar secara perlahan mulai meluaskan jajahannya. Kerajaan Khazar terus melakukan perluasan wilayahnya, termasuk menaklukkan suku Slavonic, yang cinta damai dibanding bangsa Khazar. Wilayah Slavonic dijadikan sebagai jajahan bangsa Khazar, dan rakyatnya diminta untuk menghormati/tunduk kepada Kerajaan Khazar. Tentu saja penghormatan yang dilakukan oleh rakyat yang dikalahkan selalu merupakan keistimewaan, tetapi tidak demikian dengan perlakuan Kerajaan Khazar. Apa yang disebutnya sebagai Jajahan Agung dunia selalu memberikan sesuatu sebagai imbalannya atas pajak yang diberikannya. Imperium Roma, misalnya, di mana bangsa dan rakyat yang telah ditaklukkan dijadikan warga negaranya dan sebagai balasannya, mereka (penguasa Roma) membawa peradaban, tata tertib dan perlindungan dari serangan musuh.

Namun hal itu tidak terjadi di wilayah jajahan bangsa Khazar. Rakyat yang menjadi “subjek” bagi Imperium Khazar hanya menerima satu hal sebagai balasan atas pembayaran upetinya, dan itu adalah janji yang tidak jelas, contohnya bangsa Khazar akan menahan serangan dan penjarahan selama mereka membayarkan upeti. Dengan demikian, bangsa dan penduduk jajahan Khazar tidak lebih daripada korban the giant protection racket. Dan karenanya Raja Khazar tidak disukai baik di dalam negeri maupun di luar negeri, namun di sisi lain mereka juga ditakuti karena kekejamannya terhadap siapa saja yang menentangnya. Hingga sebagaimana dinarasikan sejumlah tulisan dan narasi sejarah, wilayah jajahan Khazar diperluas ke arah utara sampai ke Kiev (Kiev kini sebuah ibukota Ukraina), di Sungai Dnieper. Kiev merupakan kota terbesar di Ukraina dan juga sebagai kota pelabuhan utama. Salah satu kota tertua Eropa, dan sebagai pusat perdagangan pada awal abad ke-5 dan menjadi ibukota KIEVAN RUSSIA pada abad ke-9 dan di Barat termasuk Magyars, nenek moyang orang Hongaria modern.

Selanjutnya, sekitar tahun 740 Masehi, terjadi sebuah peristiwa. Bangsa Khazar pun berada di bawah tekanan terus menerus dua imperium tetangganya, Byzantium (Kristen Ortodoks) dan Muslim. Sementara itu, seperti telah disebutkan, kekejaman penguasa Khazar terhadap penduduk yang ditaklukkannya tetap tidak berubah. Namun kemudian selama abad ke-8 muncul pemain baru ke kancah persaingan tiga imperium tersebut, berasal dari sungai besar Dnieper, Don dan Volga – bangsa Vikings dari sebelah timur. Mereka dikenali sebagai bangsa VARANCIANS, atau bangsa RUS. Seperti bangsa Vikings lainnya, bangsa Rus penjelajah tulen dan merupakan pejuang yang gagah, namun ketika berhadapan dengan bangsa Khazar, bangsa Rus seringkali tewas dan membayar upeti seperti yang lainnya. Begitulah, pada tahun 862, seorang pemimpin bangsa Rus bernama Rurik membangun kota Novgorod, dan bermula dari sinilah kemudian lahir bangsa Russia. Bangsa Rus Vikings berdiam di antara suku bangsa Slavonic di bawah kekuasaan Khazar, dan perjuangan antara bangsa Vikings dan Khazar berubah dalam karakternya, dan menjadi perjuangan oleh bangsa Russia yang sedang tumbuh untuk merdeka dari tekanan Khazar.

Lebih dari seabad kemudian, setelah didirikannya kota pertama di Russia, terjadi peristiwa penting lainnya. Pemimpin Russia, Prince Vladimir of Kiev, memeluk agama Kristen pada tahun 989. Dia aktif menyebarkan agama Kristen di Russia, dan sebagai 'peringatan' oleh warga Rusia hingga kini, ia pun disebut 'Saint Vladimir'. Konversi keagamaan Vladimir juga menghubungkan Russia dengan Imperium Byzantium. Penguasa Byzantium sering gentar dan tak kuasa melawan kepada bangsa Khazar, sementara bangsa Russia masih berjuang untuk membebaskan dirinya dari tekanan bangsa Khazar. Namun akhirnya, pada tahun 1016, gabungan bangsa Rusia dan Byzantium menyerang kerajaan Khazar hingga Kerajaan Khazar ini hancur-lebur dan hampir lenyap tanpa menyisakan jejaknya sedikitpun. Akibatnya, kebanyakan Yahudi Khazar berimigrasi ke wilayah lain. Kebanyakan dari mereka berhenti dan menetap di Eropa Timur, di mana mereka berhubungan dan menikah dengan Yahudi yang lainnya, semisal dengan Yahudi Semitik 1000 tahun yang lalu, di mana yang pertama (Yahudi Khazar) bukan keturunan Israil (12 Suku keturunan Yaqub) sedangkan Yahudi Semitik merupakan 12 Suku Israil keturunan Yaqub. Begitulah, Yahudi Khazar pun kemudian tersebar ke berbagai wilayah.

Setelah bangsa Khazar berpindah dan hidup bersama bangsa Yahudi keturunan Semitik, Yahudi Khazar meninggalkan warisan yang berbeda dari Yahudi yang lainnya, dari generasi ke generasi. Satu unsur inti dan utama warisan Yahudi Khazar sangat kuat tercermin dalam ZIONISME. Dalam pandangan Yahudi Khazar, wilayah yang didiami oleh Israel kuno harus diambil kembali bukan dengan sebuah keajaiban akan tetapi dengan cara kekuatan senjata. Inilah yang dimaksudkan dengan Zionisme dewasa ini, dan kekuatan ini yang menciptakan bangsa yang menyebut dirinya sebagai Israel dewasa ini. Ramuan penting warisan Yahudi Khazar adalah kebencian terhadap agama Kristian, dan bangsa Russia dianggap unggul dalam kepercayaan Kristian. Sebabnya tak lain karena agama Kristian dipandang sebagai kekuatan yang meruntuhkan Kerajaan Yahudi Khazar pada masa lalu, yang tak lain berhasil meruntuhkan Kerajaan Khazaria.

Di jaman modern, Yahudi Khazar masih ingin mendirikan kembali kekuasaannya di kawasan Kaukasus dan Russia, dan mereka berupaya secara terus-menerus untuk melakukan hal tersebut. Pada tahun 1917, contohnya, Yahudi Khazar melewati satu 'batu loncatan' ke arah perwujudan negara mereka di Palestina. Sementara itu, pada tahun yang sama mereka juga telah mencipta Revolusi Bolshevik di Russia, melalui ideologi Komunisme, diikuti dengan peristiwa Holocaust. Yahudi Khazar sekali lagi mengawal Russia setelah lebih dari 900 tahun, dan kemudian mereka merancang untuk menghancurkan orang-orang Kristian Rusia. Dengan itu, lebih daripada 100 juta orang Kristian dibunuh, pada waktu yang sama lebih dari 20 juta orang yang beragama Yahudi (anti-Zionis) juga mati di tangan Yahudi Khazar. 

Pada 19 Agustus 1979, Rabbi Joel Teitelbaum didapati meninggal dunia di New York pada pagi hari dan dikuburkan tengah hari hari pada hari yang sama. Meskipun pengumuman yang dibuat sangat mendadak, namun 100.000 orang pemuda Yahudi telah datang pada pengebumiannya (pemakamannya). Sulit untuk dibayangkan, karena pemberitahuan yang mendadak itu lebih dari seratus ribuan orang lagi yang tidak dapat datang. Satu bulan kemudian, pada tanggal 18 September, pengikutnya menaburkan bunga di tugu peringatan, dan dengan jalan memasang iklan dalam surat kabar "New York Times," yang sudah jelas persanan yang ditujukan kepada orang Yahudi. Iklan itu memuat pernyataan yang diantaranya dikutip, mengatakan: "Dia adalah seorang pemimpin semua orang Yahudi di mana saja yang tidak perlu dipersoalkan lagi, yang tidak terjangkiti faham Zionis". "Dengan keberaniannya yang sangat jarang pada masa kini, dia menyebut negara Zionis 'sebuah karya Syaitan', sebuah penyekutuan (menyekutukan) dan penghinaan kepada Tuhan.' Menurutnya, menumpahkan darah untuk kepentingan negara Zionis adalah menjijikan."

Kata-kata ini diucapkan oleh Yahudi Orthodox ketika berbelasungkawa atas kematian pemimpin mereka, Rabbi Joel Teitelbaum. Dan penguasa baru Kristian Russia pun setuju bahwa negara Zionis Israel adalah ideologi religius palsu, jahat dan berbahaya serta melakukan pembodohan baik kepada pihak Kristian maupun Yahudi. Negara Khazar yang konon disebut sebagai sebuah "Kerajaan Yahudi" (Khazaria) beribu tahun yang lalu adalah parasit, hidup dari hasil upeti dari rakyat yang ditaklukkannya. Demikian juga dewasa ini, kelangsungan hidup Israel tergantung atas aliran bantuan yang tidak pernah berhenti dari luar. Bangsa Russia sejak ratusan tahun lalu percaya bahawa Yahudi Khazar akan menghancurkan agama Kristian dengan faham Zionis mereka. 


1 komentar:

I Share What U Need mengatakan...

Makasih pengetahuannya