Kenapa Dewan Kesenian Banten Mengadakan Jambore Seniman Banten?



Perlu ada visi yang jelas untuk membangun kebudayaan yang berkelanjutan, juga interaksi yang sehat dan saling mendukung satu sama lain. Karena dasar inilah Dewan Kesenian Banten akan menyelenggarakan Jambore Seniman Banten pada 5-6 Agustus 2016 di Pantai Kelapa Gading Anyer. Acara ini akan dimeriahkan dengan dialog para seniman, atraksi seni, interaksi komunitas, dan Deklarasi Seniman Banten.

Seperti sama-sama kita tahu, tujuh belas tahun Banten resmi menjadi daerah yang otonom dan memiliki sistem pemerintahannya sendiri. Bersamaan dengan itu, secara kultural, perjalanan usia Provinsi Banten diiringi pula dengan pertumbuhan komunitas, orang per orang, serta para pegiat seni dan budaya secara sporadis yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Banten.

Hanya saja, karena sifatnya yang sporadis tersebut, kegiatan kesenian dan kebudayaan tak jarang menjadi hanya sekadar dentuman kecil untuk kemudian kembali hilang, tumbuh kemudian layu, serta tak jarang pula aktivitas kebudayaan menjadi selebrasi yang tak berdampak menjangkau ke masa depan yang sifatnya jangka panjang dan berkelanjutan.

Meski demikian, kenyataan tersebut tidak bisa diartikan sebagai indikator rendahnya geliat kesenian dan kebudayaan di Banten, sebab potensi geliat kehidupan kebudayaan di Banten sesungguhnya sangat besar.

Dalam hal ini, ada beberapa hal yang selayaknya diperhatikan dalam soal strategi pembangunan kebudayaan, seperti penguatan identitas dan kebanggaan para seniman dan para pegiat seni budaya yang hidup di Banten akan arti historis dan kultural Banten sebagai tempat lahirnya para seniman pioneer yang berskala nasional dan internasional.

Selain itu, yang tentulah merupakan hal dasar dan fondasi utama yang niscaya, pembangunan infrastruktur yang memadai bagi kerja-kerja dan aktivitas kebudayaan akan menjadi tak ubahnya sebuah rumah bagi para penghuninya.

Keberadaan sentra-sentra untuk kerja dan kegiatan kebudayaan ibarat tanah dan pupuk bagi tanaman, yang akan menjadi tempat tumbuhnya kehidupan dan kerja-kerja kebudayaan secara sinambung dan berkelanjutan. Keberadaan sentra-sentra kultural seperti Taman Budaya dan Gedung Kesenian, contohnya, adalah hal yang wajib ada jika kehidupan kebudayaan ingin lestari dan maju.

Sementara itu, secara kognitf dan intelektual, dibutuhkan sinergitas dan kesepahaman yang aktif dan produktif untuk mewujudkan visi kebudayaan yang telah disebutkan itu. Dan karena itu, para pegiat, para pekerja seni, para pekerja budaya, dan institusi-institusi serta komunitas-komunitas seni dan budaya di Banten perlu berkumpul untuk rembug dan duduk bersama-sama demi mencapai visi besar tersebut. 


Jadwal Panggung Bebas Jambore Seniman Banten Dewan Kesenian Banten 5-6 Agustus 2017, Pantai Kelapa Gading, Anyer. Host: Sulaiman Djaya (Ketua Bidang Program Dewan Kesenian Banten) dan Novia Fitria (Host Bengkel Seni Budaya Dewan Kesenian Banten)

Sabtu 5 Agustus 2017 Pukul 13.00-15.30 :

1. Baca Puisi oleh Dhenok Kristianti
2. Musikalisasi Puisi oleh Emperan Pamulang dan Dapoer Sastra Tjisaoek
3. Akustik oleh Gilang Ekka
4. Musik Instrument oleh Agus Grave
5. Jaipong oleh Ratu Ansera Banten
6. Akustik Nasyid oleh Laksamana Tangerang
7. Atraksi Silat oleh Sanggar Panglipur
8. Baca Puisi oleh Teater Paksi MAN 4 Pandeglang
9. Deklamasi Prosa oleh Belistra
10. Hip Hop Performance oleh Cruzbeat

Pukul 22:00-23:00 :

1. Rampak Jaipong oleh SAKILA
2. Basisir Carita oleh RBI Banten
3. Solo Vokal Laut Kidul oleh Dwani Kartika
4. Solo Gitar dan Vokal oleh Yans Music Lesson
5. Film Dokumenter Pendek Wayang Golek oleh Giri Kencana
6. Film Dokumenter Pendek Silat Beksi oleh Forum Film Budaya Tangerang. 






Tidak ada komentar: