Ketika Bangsa Khazar (Turki Khagan) Ingin Menguasai Rusia


Oleh Kevin Alan Brook (peneliti & pengkaji sejarah)

Pandangan “tradisional” menyatakan bahwa orang Yahudi Eropa Timur hampir seluruhnya merupakan keturunan Yahudi Perancis dan Jerman. Tulisan ini mengetengahkan pro dan kontra dalam masalah kontroversial “Teori Khazar” mengenai asal-muasal keturunan Yahudi Eropa Timur dan berupaya menyediakan semacam sebuah solusi jalan tengah dalam masalah tersebut.

Tidak seperti kajian-kajian lain dari masalah ini, tulisan ini menggunakan penemuan-penemuan terbaru, dimaksudkan agar menjadi objektif, dan dengan informasi yang utuh yang dengan demikian Anda akan dijamin dalam hal keaslian informasinya. Kesimpulan dalam tulisan ini adalah saya berargumentasi bahwa Yahudi Eropa Timur berasal dari keturunan bangsa Khazar dan Yahudi Israel.

BAGIAN 1: BUKTI YANG SESUAI DENGAN TEORI KHAZAR
Menurut sumber paling bersejarah, agama Yahudi atau Judaisme tersebar luas di antara bangsa Khazar dari kerajaan Khazaria. Bukti arkeologis, bagaimanapun, belum mendukung hal ini. Penemuan yang digambarkan di bawah, sebagian lebih klonklusif dibanding yang lain, menambah bobot argumentasi bahwa banyak Yahudi yang bertempat tinggal di Eropa Timur sebelum imigrasi dari Jerman, bangsa Yahudi dari Austria, Bohemia, Spanyol, dan Portugis ke Polandia dan Hungaria.


Agama Yahudi atau Judaisme hampir selalu dicatat dalam sumber Abad Pertengahan sebagai agama terpenting dalam kerajaan Khazaria. Seringkali dikutip sebagai satu-satunya agama ketika mengacu kepada bangsa Khazar. Dan naskah Ibrani itu mencatat berupa naskah bangsa Khazar pada abad ke-10. Ini adalah beberapa contoh:

Pada waktu sekarang kita mengetahui tidak ada bangsa di bawah lapisan-lapisan langit di mana orang-orang Kristen tidak tinggal. Untuk [orang-orang Kristen bahkan tidak ditemukan] di dalam negeri Ya’juj dan Ma’juj – dengan penduduknya suku bangsa Hunnic dan disebut Gazari (Khazars)…melakukan khitan dan melaksanakan semua [hukum dari] agama Yahudi atau Judaisme. Bangsa Bulgaria, mereka berasal dari tujuh suku bangsa yang sama [seperti bangsa Khazar], kini dibaptis [ke dalam agama Kristen].”

Christian of Stavelot, dalam Expositio pada Matthaeum Evangelistam, yang disusun kira-kira pada tahun 864:

Jadi dengan demikian jelas bahwa doktrin palsu dari Jesus di Roma yang menyebutkan bahwa Musa di antara bangsa Khazars, [dan] bahwa Mani [penguasa Uyghur] Turkistan menghilangkan kekuatan dan keberanian yang sebelumnya mereka miliki…

Denkart, sebuah karya Bangsa Persia:

Semua bangsa Khazar adalah Yahudi. Tetapi mereka telah masuk agama Yahudikan baru-baru ini.

Ibn Al-Faqih , seorang pengarang abad ke-10:

Seorang Yahudi memimpin pindah agama bangsa Khazar dan mereka bergabung kedalam agama Yahudi. Hal ini terjadi baru-baru ini pada masa Abbasiah….Dalam melakukan hal ini seorang laki-laki telah datang seorang diri kepada seorang raja besar dan kepada orang-orang yang sangat bersemangat untuk pindah agama, dan dia membimbing perpindahan agama tanpa kesulitan menghadapi kekerasan dan pedang. Dan kepada mereka diperintahkan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang sulit menurut hukum Taurat, seperti khitan, mandi junub, larangan bekerja pada Hari Sabat dan selama upacara perayaan hari besar agama, larangan makan daging binatang-binatang yang diharamkan menurut agama Yahudi, dan seterusnya.”

Abd Al-Jabbar ibn Muhammad Al-Hamdani , dalam karyanya pada awal abad ke-11 The Establishment of Proofs for the Prophethood of Our Master Muhammad:

Bangsa Khazar menulis dengan huruf Ibrani [tulisan].”

Muhammad ibn Ishaq An-Nadim dari Baghdad, dalam Kitab Al-Fihrist pada akhir abad ke- 10:

Penulis Yahudi Karaite, Jacob ben Reuben menunjuk Khazar di dalam Sefer ha-Osher sebagai “sebuah bangsa yang tidak membawa beban pengasingan, tetapi sebagai para prajurit besar yang tidak memberikan upeti kepada non-Yahudi.”

“Yahudi Khazar datang ke pengadilan Pangeran Vladimir dan berkata: ‘Kita mendengar bahwa bangsa Bulgaria (Muslim) dan orang-orang Kristen datang kepada Anda dan mengajarkan agamanya…Kita, percaya kepada satu Tuhan, Tuhannya Ibrahim, Ishak, dan Yakub.’ Pangeran Vladimir bertanya kepada mereka: ‘Hukum seperti apa yang Anda punya?’ Mereka menjawab: ‘Kita diwajibkan untuk dikhitan, kita dilarang makan daging babi dan daging kelinci, dan kita harus menghormati Hari Sabat.’ Dan ia (Pangeran Vladimir) bertanya: ‘Di mana daerahmu?’ Mereka menjawab: ‘Di Yerusalem’. Dan Pangeran Vladimir kembali bertanya: ‘Apakah benar-benar di sana?’ Mereka menjawab: ‘Tuhan marah kepada para leluhur kami dan oleh karena itu kami menyebar ke seluruh penjuru dunia dan memberikan daerah kami kepada orang-orang Kristen.’ Pangeran Vladimir bertanya: ‘Bagaimana bisa bahwa Anda dapat mengajar orang-orang hukum Yahudi bahkan Tuhan menolak Anda dan menyebarkan Anda ke seluruh penjuru dunia. Jika Tuhan mencintai Anda dan Tauratnya, Anda tidak akan tersebar sepanjang negeri asing. Atau apakah Anda ingin kami bangsa Rusia menderita nasib yang sama?

The Russian Chronicle menggambarkan suatu kunjungan para misionaris bangsa Khazar ke Kiev (Ukraina) dalam tahun 986:

“Raja dan menterinya bepergian ke sebuah pegunungan yang sunyi dekat pantai, dan tiba pada suatu malam di sebuah gua yang digunakan oleh beberapa orang Yahudi untuk merayakan Hari Sabat. Mereka menjelaskan identitas agama mereka kepada raja, seperti khitan di dalam gua, kemudian raja dan menterinya kembali ke negerinya, mereka senang untuk belajar hukum Yahudi. Mereka menjaga rahasia kepindahan agama mereka, sampai mereka mendapatkan peluang untuk penyingkapkan fakta secara berangsur-angsur kepada beberapa teman dekat mereka. Ketika jumlahnya sudah meningkat, mereka membuat urusannya secara terbuka, dan membujuk bangsa Khazar lainnya untuk memeluk agama Yahudi. Mereka mengirim mahasiswa ke berbagai negara untuk belajar Taurat, mendapatkan buku-buku dan gelar kesarjanaan bidang agama Yahudi. Riwayat-riwayat mereka juga megisyaratkan kemakmuran mereka, bagaimana mereka memukul lawan-lawan mereka, negeri yang ditaklukkan mereka, harta benda besar yang dijamin aman, bagaimana pasukan dan bala tentara mereka yang jumlahnya besar sampai beratus-ratus ribu, bagaimana mereka mencintai iman kepada agama Yahudi, dan membantu perkembangan The Holy House sebuah tempat ibadah yang dibangun Musa. Mereka yang juga mengormati dan menghargai bangsa Israel yang tinggal bersama mereka”.

The Kuzari: The Book of Proof and Argument in Defense of the Despised Faith, sebuah karya filsafat disusun pada abad ke-12 oleh seorang penulis Yahudi Sephardic, Yehuda HaLevi:  

Bangsa Khazar mempunyai sebuah naskah yang dihubungkan dengan naskah dari Rusia [Rus]….Bagian terbesar bangsa Khazar yang menggunakan naskah ini adalah Yahudi.”

Ta’rikh-i Fakhr Ad-Din Mubarak Shah, sebuah karya Persia yang disusun dalam tahun 1206:

Khazaria diperlakukan sebagai “negeri Bangsa Yahudi “(Zemlya Zhidovskaya) dalam Literatur rakyat orang Rusia (byliny). Dan Schechter Letter mememberitahukan kepada kita bahwa sebagian dari orang Alan (tetangga bangsa Khazar di bagian selatan) juga memeluk agama Yahudi atau Judaisme (lihat Golb dan Pritsak, Dokumen Ibrani Khazaria Abad Kesepuluh, halaman 113 dan 115).

Constantine Akropolites (1250-1324) menyalin ceritera abad ke-11 mengenai Saint Zotikos dan rumah sakit lepra yang didirikannya di Pera, di bagian pinggiran kota Constantinople (Konstantinopel). Ceritera tersebut mengungkapkan pemukiman Yahudi bangsa Khazar di Pera, dekat rumah sakit lepra, dan bagaimana bangsa Khazar ini menikah dengan sesama Yahudi dari golongan lain dan menjadi terintegrasikan secara penuh kedalam distrik Yahudi. (Lihat: “Legenda Saint Zotikos Menurut Constantine Akropolites”, ed. Timotius S. Miller, Analecta Bollandiana 112 (1994): 339-376.)

Pada awal abad ke-10, Bangsa Yahudi dari Kiev (Ukraina) menulis sebuah surat rekomendasi atas nama salah satu dari anggota masyarakat mereka, namanya Yaakov bar Hanukkah. Surat itu dikenal sebagai Kievan Letter dan ditemukan pada tahun 1962 oleh Normand Golb dari Universitas Chicago. Nama-nama dari Yahudi Kiev berasal dari Turki, dari orang Slavia, dan asal-muasal nama Ibrani, seperti Hanukkah, Yehudah, Gostata, dan Kiabar. Ada sebuah argumentasi bahwa Yahudi ini adalah bangsa Israel yang mengadopsi nama daerah, tetapi yang lainnya membantah bahwa mereka adalah Yahudi yang berasal-muasal dari bangsa Khazar yang nama aslinya Turki.

The Kievan Letter yang baru boleh dikatakan memberikan dukungan, dan sungguh menunjukkan, keaslian dari naskah-naskah Ibrani yang bersinggungan dengan Yahudi Khazar, dan bersama-sama dengan mereka menunjukkan bahwa bangsa Khazar pemeluk agama Yahudi atau Judaisme tidak hanya terbatas kepada para penguasa saja, nampaknya sungguh sudah mengakar ke dalam wilayah-wilayah kerajaan Khazaria, bahkan mencapai garis perbatasan dengan kota Kiev (Ukraina).” [Norman Golb and Omeljan Pritsak , Dokumen Ibrani Bangsa Khazar dari abad ke-10 (Cornell University Press, 1982), halaman 32].

Praktek-praktek penguburan dari bangsa Khazar diubah kira-kira dalam abad ke-9. Sun-amulets Shamanistic menghilang dari praktek penguburan bangsa Khazar setelah tahun 830-an menurut Bozena Werbart, begitu juga jenis-jenis serupa lainnya:

“Indikasi-indikasi yang jelas mengenai Kristen [dari Stablo] dan Al-Faqih bahwa bangsa Khazar memeluk agama Yahudi secara massal mungkin dapat dihubungkan dengan sebuah fenomena arkeologis. Hanya baru-baru ini saja dikenal sebagai kuburan-kuburan yang paling mungkin dianggap berasal dari bangsa Khazar. Mereka dibedakan oleh tata-ruang tertentu, gerobak roda satu, parit-parit yang terisi sisa binatang kurban atau tumbal. Ada analogi-analogi dalam wujud ini dari sebuah upacara agama di dalam ruangan tersebut untuk orang mati di wilayah Turki pada awal kekuasaannya di daerah Altai”.

Penemuan-penemuan yang ada mempunyai banyak bentuk kesamaan secara umum dengan penguburan-penguburan kultur Saltovo-Mayatskii, seperti roda-gigi berkendara dan bow-and-arrows dari pasukan berkuda, bersama-sama dengan tengkorak atau tulang rangka kudanya, tulang rangka itu yang sedang dipasangi pelana dan dikendalikan. Tetapi kuburan-kuburan sering kali dimasalahkan, meskipun demikian tetap tidak menonjol dari penguburan-penguburan Saltovo-Mayatskii karena kekayaan mereka. Satu fitur yang menyolok mata dari kuburan-kuburannya adalah mereka ini karena ketiadaan catatan penaggalan pada abad ke-10. Koin-koin Byzantium berasal dari akhir abad ke-7 dan ke-8, sementara belt-mounts, persenjataan, dan pijakan kaki berasal dari jenis-jenis yang secara umum dicatat pada abad ke-8 dan ke-9.

“Bahkan membiarkan untuk perkiraan periodisasi arkeologis alami, ketidakadaan hal semacam ini dengan jelas dapat dicatat kepada abad ke-10 adalah penting. Nampaknya layak untuk menyimpulkan bahwa bangsa Khazar melakukan perubahan bersama-sama ke dalam sebuah bentuk lain upacara penguburannya. Berbagai penjelasan-penjelasan yang bermacam-macam dalam perubahan bisa ditawarkan, tetapi sebuah penyebab yang jelas akan menjadi adopsi massal sebuah agama yang tidak membolehkan pengurbanan-kuda dan sesaji yang dibakar. Bahkan Kristen dari Stablo melebih-lebihkan kapan bangsa Khazar memulai menerima agama Yahudi atau Judaisme secara penuh yaitu pada tahun 860-an, kekuatan perpindahan agama mereka mengantarkan mereka kepada ditinggalkannya sebagian upacara penyembah berhala mengenai upacara penguburan dalam agama mereka, di antaranya pembentukan parit-parit berongga”. [Jonathan Shepard, “The Khazars’ Formal Adoption of Judaism and Byzantium ‘s Northern Policy.” Oxford Slavonic Papers, New Series 31 (1998): 16-17].


Sudah pasti Yahudi bangsa Khazars tinggal di Phanagoria (Tmutorokan), karena terdapat enam puluh lambang bantalan batu nisan Yahudi (seperti tujuh menorahs yang bercabang, shofars, dan lulavs) di sisinya dan lambang suku Turki (tamgas) di sisi lain ditemukan di semenanjung Taman. Banyak dari batu nisan ini sejak abad ke-8 atau ke-9. Batu nisan bangsa Khazars di semenanjung Crimean juga melukiskan shofar, menorah, dan staff of Aaron, seperti juga lambang-lambang suku Turki…Artefak-artefak dari Taman dan Crimea adalah sangat penting karena tamgas mereka menunjukkan bahwa Yahudi ini sukunya adalah Turki.” [Kevin Alan Brook, dalam The Jews of Khazaria (Jason Aronson, 1999), halaman 142]. (Bersambung ke Bagian Kedua)

Tidak ada komentar: