Teka-Teki Rusia, Ketika Hitler Tak Mendengarkan Penasihatnya


Suatu ketika, tentu saja di masa-masa Perang Dunia Kedua, Hitler dengan Werhmacht dan Divisi Panzer-nya yang digdaya di daratan Eropa pernah diberitahu (diberi tausiah singkat) oleh bawahannya, yaitu Jenderal Guderian, agar jangan sampai menyentuh Rusia walau hanya satu sentilan, karena menurut ‘penasihat’ dan bawahan Hitler itu, kekuatan militer Rusia sangatlah misterius.

Sayangnya Hitler tak menghiraukan tausiah singkat sang patriot Jerman tersebut, Hitler malah menggila: Jangankan satu sentilan, wilayah Soviet Rusia seluas ribuan hektar diduduki dari utara ke selatan, dari kaki Moskow sampai Kiev ketika itu. Dan tak hanya itu saja, Hitler pun menawan tak kurang dari 2 juta tentara Rusia, dan ratusan ribu diantaranya mati.

Tak dapat dipungkiri, julukan negeri Rusia sebagai Negeri Tirai Besi, memang ada benarnya. Sesuatu yang di dalam tirai tidak benar-benar jelas. Hal ini menunjukkan bahwa Rusia sejak dulu memang tertutup dan misterius. Dan memang alasan ini pula-lah yang dikhawatirkan Jenderal Guderian yang melarang Hitler agar tidak menyentuh daerah Rusia.

Tapi sejarah memberikan fakta yang berbeda, di mana dengan langkah sporadis yang dilakukan tentara Nazi (SS) Jerman tersebut sekilas tampak benar-benar berhasil, meski kenyataannya hanya menyentuh bagian permukaan saja. Tak ubahnya meraba api dalam sekam, bagian atas hanya sedikit mengepulkan asap dan bukan api yang sesungguhnya, karena kekuatan sebenarnya ada di dalam.

Kenapa demikian perumpamaan yang dilakukan Hitler atas Rusia itu? Jawabannya tak lain adalah bahwa boleh saja Hitler berhasil menawan tak kurang dari 2 juta tentara Rusia, akan tetapi apa sebenarnya yang terjadi? Yah kala itu tentara Nazi (SS) Jerman telah keliru memperhitungkan kekuatan lawan. Sebabnya tak lain adalah boleh jadi ada 2 juta tentara ditawan, tetapi hal itu bukan berarti kekuatan Rusia benar-benar dilumpuhkan.

Sebagaimana yang dicatat banyak literatur sejarah perang dan politik global, sejarah kemudian mencatat, bahwa itulah titik balik perang. Hitler meremehkan daya tahan perang orang Rusia yang terkenal gigih dan ulet. Darah orang Rusia telah dicampuri bangsa pejuang dari seluruh dunia. Bangsa Cossack, Mongol, Tartar, China, Jepang, India, Turki, Armenia, Russ, Hun, bahkan Indian Eskimo telah bercampur menjadi satu kekuatan yang tak sembarangan orang bisa mengalahkannya. Tanah Rusia begitu luas. Pabrikan senjatanya disembunyikan di pedalaman lembah pegunungan Kaukasus.

Pesawat pengebom Nazi (SS) Hitler sulit melewatinya. Mimpi buruk lainnya adalah teknologi senjata Rusia kala itu ternyata lebih maju dari AS sekalipun. Sebagai negara yang berhasil menutup diri dalam arti sesungguhnya, kekuatan Rusia sulit diterka termasuk juga teknologi persenjataan yang telah dikuasai Rusia.

Singkat kata, Rusia malah memukul balik dan menyebabkan kerugian besar bagi Hitler dan akhirnya malah melemahkan kekuatan Hitler, dan mengantarkannya pada keruntuhan. Jadi, Hitler lemah bukan oleh Amerika dan sekutu, tapi oleh Rusia. Dan di Timur Tengah, yang mengenal baik misteri Rusia ini adalah Iran. 


filesIranian President Mahmoud Ahmadinejad, right, walks with then-Russian president Vladimir Putin past Iran’s foreign ministry building, decorated with sculptures of Iranian soldiers from ancient imperial Persia. BEHROUZ MEHRI / AFP / Getty Images

Tidak ada komentar: