Tentu kau
masih ingat dengan kisah yang telah diceritakan sebelumnya? Tapi kisah yang
sama yang akan diceritakan kali ini melompat ke beberapa waktu ke depan, tak
lain karena dongeng sebuah hikayat acapkali muncul dari suatu harapan yang
senantiasa membuat manusia menjadi sabar ketika mereka dirundung cinta. Dan
inilah kisah itu.....
Bersama Zipora yang penyabar itu,
Siswi Karina mulai belajar menanam dan merawat pohon-pohon alias
tanaman-tanaman ajaib yang merupakan sumber makanan pokok para penduduk Negeri
Telaga Kahana. Sementara, di waktu-waktu setelah menanam, ia pun tanpa sungkan-sungkan
menggembalakan binatang-binatang ternak mirip domba yang ketika besar hanya
seukuran kelinci, yang sebelumnya diurus Ilias itu, sembari sesekali bercanda
dengan binatang-binatang ajaib tersebut.
Sementara itu, Zipora sendiri
mengerjakan apa-apa yang sebelumnya telah biasa ia kerjakan, seperti
mengumpulkan ranting-ranting dan dahan-dahan pohon yang patah dan jatuh bila
salju telah luruh dan menjelma udara ketika cahaya di negeri tempat ia hidup
itu datang menggantikan musim sebelumnya yang saling bergantian dalam waktu
seminggu tersebut. Atau menyiapkan makanan sehari-hari bila waktu makan telah
tiba bagi mereka berdua.
Di waktu-waktu senggang mereka dari
kesibukan dan kegiatan kehidupan keseharian mereka, sesekali Zipora mengajarkan
ilmu-ilmu yang tak diketahui Siswi Karina kepada Siswi Karina, seperti
bagaimana berkomunikasi dengan Burung Hudan dan merapalkan doa-doa magis agar
mereka senantiasa dalam perlindungan dan pertolongan yang Maha Kuasa, Sang
Hyang Agung yang dipercayai oleh para penduduk Negeri Telaga Kahana.
Tentu saja Siswi Karina sebelumnya
tak menyangka bahwa Zipora memiliki ilmu-ilmu magis yang sakti, semisal
melontarkan dan melemparkan objek sasaran atau benda dengan cara mengarahkan
jari telunjuk sembari merapal mantra ajaib.
Salah-satu contohnya adalah ketika
Zipora memperlihatkan kepada Siswi Karina bagaimana ia mengarahkan jari
telunjuknya ke sebuah batu cukup besar dan merapalkan mantra yang berbunyi ‘Kun
dhalik harakatan’, yang seketika itu batu yang cukup besar tersebut terlempar
tak ubahnya sebuah bola yang melambung karena ditendang seorang pemain sepak
bola, dan Siswi Karina tampak terkagum-kagum melihat hal itu.
Saat itulah, setelah diceritakan
sendiri oleh Zipora, Putri Artamis yang adalah ibunya Zipora, adalah seorang
perempuan sakti yang memiliki sejumlah ilmu ajaib, yang beberapa ilmunya
tersebut diwariskan kepada Zipora. Putri Artamis bukan sembarang perempuan dari
jenis setengah manusia setengah peri, tapi adalah juga seorang guru magis yang
kemampuan magisnya telah dikenal luas oleh para penduduk Negeri Telaga Kahana.
Bertahun-tahun sebelum Zipora lahir,
demikian sebagaimana yang diceritakan Zipora kepada Siswi Karina, Putri Artamis
pergi ke hutan untuk mencari sepohon Kirkas yang akan dijadikan sebagian ramuan
untuk menyembuhkan salah satu penyakit aneh akibat pengaruh magis yang menimpa
sejumlah penduduk Negeri Telaga Kahana. Tanpa sengaja, ketika ia sampai di
sebuah tepi ujung telaga negeri itu, ia melihat sesosok tubuh lelaki tampan
yang tegeletak bagai lelap tertidur.
Itulah hari ketika Putri Artamis
pertama-kali bertemu Pangeran Ramada, yang rupa-rupanya tertidur karena
kelelahan setelah melakukan pelarian dan menyeberangi telaga di Negeri Telaga
Kahana. Kala itu, Pangeran Ramada tidak punya pilihan lain selain menyelamatkan
diri ketika semua pasukannya telah musnah dan kalah akibat serangan bangsa
Damargh yang terkenal buas dan tak kenal belas kasihan yang menyerang
negerinya.
Ketika tersadar dan terbangun saat
disentuh tangan lembut Putri Artamis, Pangeran Ramada merasa berterimakasih
sembari menitikkan airmata karena telah ditemukan Putri Artamis yang
menolongnya, meski mulanya ia terkejut saat tiba-tiba Putri Artamis berada di
dekatnya kala terbangun dan tersadar.
Tentu saja mulanya sejumlah penduduk
Negeri Telaga Kahana merasa heran dan terkejut ketika mereka melihat Putri
Artamis yang mereka sayangi itu pulang bersama seorang lelaki yang dipapahnya.
Dan persis, kala itulah, selain berhasil mengobati sejumlah penduduk Negeri
Telaga Kahana yang terjangkit pengaruh magis yang aneh, Putri Artamis juga
berhasil mengobati beberapa luka Pangeran Ramada, dan kemudian keduanya saling
jatuh cinta.
Sementara itu, di negeri lain, dengan
menunggang dan mengendarai sebuah burung besar yang sanggup terbang dengan
sangat cepat, Ziva Kamarin akhirnya melesat berangkat menuju negeri Amarik.
Perjalanannya itu tak membutuhkan waktu lama, dan ia sampai ke tujuannya sesuai
dengan jadwal pertemuan yang telah dirancang dengan sangat rahasia oleh Mayar
Rother sang pemimpin Ordo Nomas.
Kedatangannya ke negeri Amarik itu
segera disambut hangat dan gembira oleh Mayar Rother dan Jarjus Bushan yang
langsung mempersilahkannya untuk menempati sebuah kursi yang telah disiapkan
untuknya, sebuah kursi yang terletak di tengah sebelah utara di antara
kursi-kursi yang mengelilingi meja bundar. Dialah satu-satunya perempuan yang
hadir dalam pertemuan rahasia tersebut.
Selain Ziva Kamarin dari negeri
Asrail yang berwibawa dan kharismatik itu, tampak peserta lain yang hadir dalam
pertemuan super rahasia itu adalah Pangeran Liwad Nibtalal dari negeri Najdan
yang merupakan sekutu setia negeri Asrail dan mitra politik Ziva Kamarin dan
Perdana Menteri Vidad Kamarun dari negeri Angland yang berdandan sangat necis
hingga dapat merebut simpati dan rasa nyaman hati Ziva Kamarin yang kagum
melihatnya dan sesekali mencuri pandang ke arahnya.
Tak diragukan lagi atawa tak
disangsikan lagi, pertemuan yang telah dirancang Mayar Rother dari ordo rahasia
Nomas itu, merupakan rapat super elit dan teramat rahasia, di mana
masing-masing yang hadir tersebut diharuskan membangun dan memperkuat aliansi
dengan sekutu mereka masing-masing demi memuluskan rencana penaklukkan skala
besar mereka atas sejumlah negeri yang berusaha melawan untuk tidak takluk dalam
kendali kekuasaan mereka.
Dalam pertemuan super elit dan
rahasia tersebut, disepakati sejumlah poin dan agenda utama. Di antara agenda
dan poin atawa rencana yang mereka tetapkan adalah pertama, penyerangan dan
penaklukkan atas negeri Yumnan yang merupakan sekutu negeri Farisa yang
diserahkan kepada Pangeran Liwad Nibtalal dan para sekutu negeri Najdan. Kedua,
upaya untuk mendongkel dan mengjungkalkan kekuasaan dan kepemimpinan Raja
Rashab dari negeri Suryan yang merupakan sahabat pemimpin Bangsa Rumantium,
yaitu Raja Nitup Raldamiv, dan juga merupakan sekutu negeri Farisa, yang
diserahkan kepada siasat dan rencananya Perdana Menteri Vidad Kamarun dari
negeri Angland serta para sekutunya.
Rencana-rencana yang mereka sepakati
dan mereka tetapkan dalam pertemuan dan rapat super elit dan rahasia di
salah-satu tempat yang juga mereka rahasiakan di negeri Amarik tersebut
dimaksudkan untuk memancing keterlibatan negeri Farisa ketika sejumlah negeri
yang menjadi sekutunya diserang, yang dengan demikian mereka dapat mengetahui
kekuatan negeri Farisa sekaligus dapat menguras kekuatan dan sumber daya
militer serta ekonomi negeri Farisa.
Gagasan tersebut tidak lahir dari
Jarjus Bushan, tapi dari Mayar Rother sendiri sebagai salah-satu pihak yang
memiliki kepentingan sangat besar untuk melebarkan sayap korporasi dan
pabrik-pabrik senjata yang dimilikinya, sekaligus yang akan dapat menjual
produk-produk senjatanya dengan menciptakan agressi dan perang.
Kekayaan Mayar Rother sendiri
membuatnya memiliki banyak pabrik dan korporasi di negeri-negeri yang menjadi
sekutu negeri Amarik, semisal di negeri Najdan, Damargh, Angland, dan bahkan di
negeri Asrail sendiri, di negeri di mana pemimpin tertingginya tak lain adalah
Ziva Kamarin yang terkenal cerdik dan sangat matang dalam mengukur kekuataan
dalam perang dan aksi-aksi politiknya, hingga membuatnya disegani lawan dan
kawan.
Seusai rapat dan pertemuan tersebut,
mereka pun tak langsung menuju negerinya masing-masing, tapi menghadiri jamuan
makan malam yang diadakan di rumah pribadi Mayar Rother yang sangat megah di
sebuah kota bernama Ramsard. Dalam jamuan makan malam itu, Ziva Kamarin dan
Vidad Kamarun langsung akrab satu sama lain dan segera saling menghasrati, yang
berujung pada sebuah episode cinta di mana mereka menghabiskan malam bersama di
sebuah penginapan yang tak jauh dari rumah Mayar Rother.
Para peserta rapat dan pertemuan
super elit dan rahasia yang telah dirancang Mayar Rother tersebut baru kembali
ke negerinya masing-masing di keesokan harinya. Rasa percaya diri mereka
membuat mereka merasa rencana mereka tak diketahui oleh pihak-pihak yang akan
mereka rugikan, negeri-negeri yang ingin mereka taklukkan, meski pada
kenyataannya tidaklah demikian, tanpa sepengetahuan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar