Pada
weblog pribadi milik Ustad Jafar Faadhil dikutip sebuah riwayat dari terjemahan
buku Nafisul Qatrah terkait dengan pohon kenabian, akar, percabangan, serta
buah kenabian yang merupakan Ahlul Kisa dari Rasulullah Saw, berikut ini
kutipannya:
Rasulullah Saw dan Ahlul Bait
As Merupakan Pohon Kenabian Serta Batang Dan Akarnya
Dalam kitab tafsir Furaat
dituliskan bahwa Ziyad ibnu Munzir berkata bahwa Imam Baqir as berkata:
نحن شجرة أصلها رسول اللَّه صلى الله عليه وآله وسلم وفرعها عليّ بن أبي طالب عليه السلام وأغصانها فاطمة بنت النبيّ عليهما السلام وثمرتها الحسن والحسين عليهما السلام.
“Kami adalah pohon di mana
akarnya adalah rasulullah Saw di mana badannya adalah Ali Ibnu Abi Thalib,
cabangnya adalah Sayyidah Fatimah Az-Zahra as putri rasulullah Saw dan buahnya
adalah Al-Hasan dan Al-Husain as”
Pohon kenabian adalah
rumah rahmat, kunci hikmah, tambang ilmu dan pengetahuan, kedudukan risalah,
tempat persinggahan para malaikat, tempat rahasia dan janji-janji ilahi. Ia
adalah amanah yang telah diembankan kepada langit, bumi dan pegunungan, tempat
keagungan dan kebesaran Tuhan dan kami adalah rumah atiqah ilahi berikut
janji-janjinya.
Ilmu tentang kematian,
bala dan musibah, apa yang akan terjadi, wasiat dan fadlul khitab, tempat
lahirnya Islam dan Bangsa Arab berada pada kami. Para imam maksum adalah cahaya
terang benderang akan arasy ilahi. Allah memerintahkan untuk bertasbih kepada
para penghuni langit dan mereka sibuk dalam tasbihnya, mereka berbaris di sisi
Tuhannya dan merekalah orang-orang yang bertasbih.
Orang-orang yang menepati
janji mereka kepada Ahlul Bait as sesungguhnya telah menepati janji kepada
Tuhan mereka dan barang siapa yang mengenal haq-haq Ahlul Bait as sesungguhnya
telah mengenal haq-haq Allah. Ahlul Bait as adalah itrah dari Rasulullah Saw
dan barangsiapa yang mengingkari haq mereka sesungguhnya telah mengingkari haq
Allah Swt.
هم ولاة أمراللَّه وخزنة وحي اللَّه وورثة كتاب اللَّه، وهم المصطفون باسم اللَّه والاُمناء على وحي اللَّه.
“Mereka adalah para
pemimpin perintah Allah, harta karun wahyu ilahi , dan pewaris kitab ilahi.
Mereka adalah orang-orang pilihan untuk menegakkan perintah Tuhan dan
orang-orang yang memberikan penjagaan wahyuNya.”
Mereka keluarga kenabian
adalah pusat risalah, kecintaan persinggahan para malaikat, mereka adalah
orang-orang yang Jibril as mendengar perintahnya atas izin Tuhannya, merekalah
alasan dan burhan turunnya wahyu.
هؤلاء أهل البيت أكرمهم اللَّه بشرفه، و شرّفهم بكرامته، وأعزّهم بالهدى وثبّتهم بالوحي، وجعلهم أئمّة هداة، ونوراً في الظلم للنجاة، واختصّهم لدينه وفضّلهم بعلمه، وآتاهم ما لم يؤت أحداً من العالمين.
“Mereka adalah Ahlul Bait
Rasulullah Saw di mana Allah memuliakan mereka dengan kemuliaannya, dan dengan
keagungan serta kasih sayangNya ahlul bait di besarkan, dan dengan hidayahNya
mereka terkasihi, dan dengan perantaraan wahyu mereka ditegakkan dan mereka
dijadikan sebagai pemimpin orang-orang yang mendapat hidayah dan cahaya terang
benderang dalam kegelapan untuk kebebasan, mereka dikhususkan dengan agama
mereka dan dengan ilmuNya mereka ditinggikan dan mereka diberikan sesuatu
terhadap apa yang tidak pernah d berikan oleh penghuni bumi.”
Mereka adalah fondasi
agama, tempat janji rahasia-rahasia tersembunyi, merekalah penjaga wahyu,
makhluk pilihan dari seluruh ciptaan dan saksi bagi seluruh manusia, merekalah
orang yang terpilih dan d pilih, yang dikhususkan dan diutamakan, yang
disenangkan dan yang dihargai dari para terdahulu. Mereka adalah cahaya bumi,
tempat bersandarnya manusia penghidayah manusia di jalan Sirath, karena mereka
adalah pemimpin hidayah, orang-orang yang menyeru pada ketaqwaan, mereka adalah
kalimat tinggi dari Tuhan dan hujjah kebesaran ilahi.
هم النجاة والزلفى، هم الخيرة الكرام، هم القضاة الحكّام، هم النجوم الأعلام، هم الصراط المستقيم، هم السبيل الأقوم، الراغب عنهم مارق،والمقصّر عنهم زاهق، واللازم لهم لاحق.
Mereka adalah para
pembebas yang memiliki kedekatan dan manzilah (ilahiah), mereka adalah
orang-orang pilihan dengan kemuliaan dan kepribadian, hakim dari para pemimpin,
bebintangan yang terang bederang, merekalah Shiratal Mustakim, merekalah
jalan-jalan kaum, barang siapa yang berpaling dari mereka akan tersesat dan
barang siapa yang menyepelekan haq-haq mereka maka akan celaka dan barang siapa
yang mengikuti mereka akan sampai di tujuan.
Mereka adalah cahaya Tuhan
di hati orang-orang mukmin dan lautan mata air bagi orang-orang yang kehausan.
Barang siapa yang berlindung kepada mereka, akan berada dalam keamanan dan bagi
mereka yang bersandar kepada Ahlul Bait as baginya keamanan dan ketenangan,
mereka adalah para penyeru di jalan Tuhan, mereka adalah penegak perintah ilahi
dan hakim dari para pemimpin.
Allah memilih nabinya di
antara mereka dan para malaikat berdatangan kepada mereka dan dengan kenabian
mereka, Allah menurunkan ketenangan dan kedamaian, ruhul amin juga di turunkan
kepada mereka. Hal ini dikarenakan kasih sayang dan inayah ilahi di mana
keutamaan ini hanya diberikan kepada mereka dan dikhususkan kepada mereka, bagi
mereka diberikan ketakwaan dan dikuatkan dengan hikmah.
Mereka adalah
cabang-cabang suci dan akar-akar keberkahan, tempat rahmat ilahi, harta karun
ilmu pengetahuan, para pewaris kesabaran, mereka pemilik ketakwaan dan akal,
cahaya dan pencahayaan, mereka mewarisi para nabi, yang tersisa dari para washi,
yang dari keluarga mereka terdapat orang yang dengan mengingatnya menenangkan
hati dan dengan namanya yang penuh berkah beliau adalah nabi Muhammad Saw
dialah nabi Ummi yang terpilih.
Dan dari keluarga itu pula
lahir pemimpin yang laksana bintang yang benderang, seperti singa yang mengaum
dengan lantang, dan ia adalah Hamzah anak dari Abdul Muthalib (salam atasnya).
Dan dari keluarga itu pula lahir seorang pria yang di tahun-tahun kekeringan
“ramaadah”[1] memberikan dan membawakan air orang-orang yang kehausan, dialah
Abbas Ibnu Abdul Muthalib paman dari Rasulullah Saw saudara dari ayah beliau.
Dan dari keluarga itu pula
lahir Ja’far Ibnu Abi Thalib “dzuljinahain” seseorang yang salat dengan dua
kiblat, dua hijrah dan dua bai’at beliau berasal dari pohon yang penuh berkah
yang memiliki ruh yang bercahaya dan burhan yang paling jelas.
Dan dari keluarga itu pula
saudara dan sahabat Rasulullah Saw yang membawa berita darinya, pemilik burhan,
ta’wil dan tafsir yang kuat, pemimpin dan wali dari orang-orang mukmin, wakil
dari para nabi Tuhan, dia adalah Ali Ibnu Abi Thalib( salam yang suci dari
Allah atas beliau).
Mereka ini adalah
orang-orang di mana Allah mewajibkan kecintaan atas mereka laki-laki dan
perempuan, Allah Swt berfirman di dalam Al Quran:
«قُلْ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبى وَمَنْ يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْلَهُ فيها حُسْناً إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ»[2]
“Katakanlah, “Aku tidak
meminta kepadamu suatu upah pun atas seruanku ini kecuali kecintaan kepada
keluargaku.” Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya
kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri.”
Terkait dengan hal ini
Imam Baqir as bersabda:
“إقتراف الحسنة» حبّنا أهل البيت”[3]
“Yang di maksud dengan
Iqtarafal hasanah / perbuatan baik adalah kecintaan kepada kami Ahlul bait as.”
Sumber: http://www.jafarfazel.ir.
Di kutip dari buku :” Qatrei Az Daryae Fadhail Ahle Bait As” jilid 2 hal 17.
Buku ini di kutip dari jilid dua buku: ” Qatrei Az Daryae Fadhail Ahle Bait As”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar