Nabi Muhammad S.A.W. bersabda:
“Sebaik-baiknya manusia disisi Allah S.W.T. adalah yang paling memberi manfaat
di antara mereka kepada manusia, dan orang yang paling buruk di sisi Allah
S.W.T. orang yang panjang umurnya tapi buruk amalnya. Dan sebaik-baik manusia
itu orang yang panjang umurnya dan bagus amalnya”.
Nabi Muhammad S.A.W. bersabda: Wahai
Ali, orang yang celaka itu ada tiga tanda:
Memakan makanan yang haram, menjauhi orang ‘alim, shalatnya untuk sendiri.
Memakan makanan yang haram, menjauhi orang ‘alim, shalatnya untuk sendiri.
Wahai Ali, orang yang berbuat dosa itu ada
tiga tanda: Suka membuat kerusakan (suka mengacau), menyusahkan hamba-hamba
Allah, menjauhi petunjuk.
Wahai Ali, orang zholim itu ada tiga
tanda: Dia tidak memperdulikan sesuatu yang dia makan, mengerasi orang yang
berhutang kepadanya, bertindak keras kepada orang berhutang apabila dia
mendapatkannya.
Wahai Ali, orang munafik itu ada tiga
tanda: Jika berkata dia dusta, apabila janji dia menyalahi janjinya, apabila di
amanatkan dia berkhianat. Dan tidak berguna kepadanya nasehat.
Wahai Ali, bagi orang mu’min ada tiga
tanda: Bersegera dalam taat kepada Allah, menjauhkan segala yang diharamkan,
berbuat baik kepada orang yang berlaku buruk kepadanya.
Wahai Ali, Barangsiapa makan barang yang
halal, jernilah agamanya, lembut hatinya dan terbuka do’anya. Barangsiapa makan
barang yang subhat, keruh agamanya dan gelap hatinya. Barangsiapa makan barang
yang haram matilah hatinya. menipis agamanya, lemah keyakinannya, Allah tutup
do’anya dan akan mengurang ibadahnya.
Wahai Ali, Senantiasa orang yang beriman
itu tambah meningkat dalam agamanya selama ia tidak makan barang yang haram,
Dan Barangsiapa yang menjauhkan diri dari Ulama, maka akan mati hatinya (padam
cahaya hatinya), dan akan buta ia terhadap perkara-perkara ibadah kepada Allah
S.W.T.
Wahai Ali, Jauhilah olehmu kemarahan,
karena sesungguhnya kemarahan itu dari Syaithan, dan dia akan menguasai
dirimu ketika engkau dalam keadaan marah itu. Jauhilah olehmu dari sumpahan
orang yang teraniaya, karena sesungguhnya Allah S.W.T. akan mengabulkan sumpah
itu, sekalipun dia orang kafir, karena kekafiran itu akan tetap pada dirinya.
Wahai Ali, Jangan engkau banyak
bergurau, karena hal itu akan menghilangkan kewibawaanmu. Jangan engkau
suka berbohong, karena hal itu akan menghilangkan cahayamu. Jauhilah olehmu dua
sifat, yaitu kejemuan dan kemalasan, karena jika engkau jemu, engkau tidak akan
sabar dalam menegakkan kebenaran yang haq, dan jika engkau malas, maka engkau
tidak akan dapat melaksanakan kewajiban kamu yang haq.
Wahai Ali, manfaatkanlah empat perkara,
sebelum datang empat perkara, yaitu: Manfaatkanlah masa mudamu sebelum engkau
menjadi tua. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum engkau jatuh sakit.
Manfaatkanlah masa jayamu sebelum engkau miskin. Manfaatkanlah masa hidupmu
sebelum engkau datang ajalmu.
Wahai Ali, ada tiga perkara termasuk
budi pekerti mulia, dari dunia sampai akhirat, yaitu: Memaafkan orang yang
menzholimimu, menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskannya, menguasai
amarah terhadap orang yang berbuat kejahilan padamu.
Wahai Ali, ada tujuh perkara,
barangsiapa yang memilikinya maka sesungguhnya dia telah menyempurnakan hakikat
keimanannya. Dan Pintu-pintu surga akan terbuka baginya. Tujuh perkara itu
ialah: Sempurna wudlu’nya. Sempurna shalatnya. Meng-infaqkan zakat hartanya.
Pandai mengekang hawa nafsu amarahnya. Pandai menjaga lidahnya. Selalu memohon
ampun atas dosa-dosanya. Pandai memberi nasehat dan membimbing ahli
keluarganya.
Wahai Ali, empat perkara yang
barangsiapa memilikinya, Allah akan sediakan baginya bangunan yang khusus di
Surga, yaitu: Melindungi anak yatim. Menasehati orang dhaif. Melindungi serta
menyayangi kedua orang tua. Lemah lembut kepada pembantu-pembantunya. (*)
(KH. Thobary Syadzily al Bantani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar