Heroisme yang
telah diciptakan oleh Imam Hussain (as), putra Imam Ali bin Abi Thalib (as) dan
Sayyidah Fatimah Azzahra (sa), cucu Rasul Allah saw, di tahun 61 HQ, adalah
heroisme yang lebih luas dari sejarah dan batas-batas geografi, meniupkan
semangat hakekat kemanusiaan ke segenap penjuru dunia.
Hari-hari peringatan
syahadah Imam Hussain bin Ali alaihimassalam di bulan Muharram, mengingatkan
kebangkitan abadi beliau di tanah Karbala. Perlawanan dan kebangkitan Imam
Hussain (as) telah mengukir perang tak sebanding melawan bala tentara Yazid bin
Muawwiyah bin Abu Sufyan, sang penguasa tiran yang zalim dan kejam di masa itu,
sebagai peristiwa yang penuh dengan pelajaran berharga untuk seluruh sejarah
ummat manusia, bukan hanya bagi kaum muslim, tetapi bagi semua ummat manusia
dari ragam ras, agama atau pun kebangsaan.
Jalan yang
ditunjukkan Imam Hussain (as) dalam perjalanan hidup beliau adalah jalan
kemuliaan. Bendera yang beliau kibarkan, membuka jalan yang membimbing semua
pejuang kemerdekaan dan pencari kemuliaan. Jalan yang memberikan arah bagi
raihan kemartabatan hidup kita semua.
Tujuan
perjuangan Imam Hussain (as) tak lain demi mendidik ummat manusia untuk
memiliki ketinggian dan kemuliaan jiwa serta membebaskan diri dari segala
bentuk kerendahan dan kehinaan.
Beliau telah
berusaha agar manusia menemukan kembali posisi kemuliaan dan kemanusiaannya. Tak
ragu lagi bagi kita yang merenungkannnya, teladan Imam Hussain (as) telah
mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip
kebenaran, keadilan, pengorbanan, keteguhan, dan bagaimana kita menghargai
nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan yang berfondasikan semangat pembelaan bagi
kebenaran dan kemanusiaan, juga bagaimana kita harus berjuang membelanya.
Salah-satu
pelajaran yang dapat kita petik adalah bahwa Imam Hussain (as) adalah seorang
yang berjiwa besar, kesatria, mulia, memiliki jiwa pengorbanan yang tinggi dan
sifat-sifat utama lainnya. Dan bagi kita saat ini, alangkah baiknya di bulan Muharram
ini, kita gali bersama berbagai pelajaran yang diberikan oleh Imam Hussain (as)
tersebut.
Dalam hal ini
penting diketahui bahwa “Dasar dan fondasi semua perbuatan Imam Hussain (as) adalah
kesadaran dan pengetahuan". Beliau adalah lautan ilmu dan makrifat. Berkat
pengetahuannya yang luas, yang diperoleh berkat inayah Allah swt, Imam Hussain (as)
memiliki iman, takwa dan tawakkal yang sempurna, demikian pula tingkat ibadah
yang sangat tinggi. Di sebagian besar waktunya, Imam Hussain (as) memanjatkan
doa beriktu ini:
“Ya Allah, jadikanlah setiap gerak
dan langkahku selalu disertai dengan pandangan yang luas dan jalanku selalu
diterangi oleh hidayah, akhlak dan perangaiku disertai oleh kemuliaan dan
ketinggian.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar