Petinggi
Kementerian Urusan Strategis Israel Sima Shine menegaskan bahwa Suriah harus
diserahkan kepada Al-Qaeda jika itu adalah satu-satunya pilihan untuk mengubah
pemerintah dan demi merugikan Iran. Siapa pun pengganti Presiden Suriah Bashar
Al-Assad, Israel menginginkan Iran yang menjadi korban. “Ancaman strategis
Israel adalah Iran bukan Suriah,” ujar Shine, Selasa 25 Juni 2013.
Sima
Shine tidak peduli siapa yang menggantikan Presiden Bashar Al-Assad. Alasan
tersebut dikatakannya dengan satu alasan untuk menghancurkan Iran. “Ancaman
strategis utama Israel adalah Iran, sementara Suriah tidak,” kata Shine, dan
menyebut bahwa Israel harus melandasi semua kebijakan strategisnya demi
menghancurkan Iran.
Ucapan
Shine ini menyiratkan bahwa Israel tidak masalah bila pihak pemberontak yang
terkait dengan Al-Qaeda, meraih kemenangan dalam perang di Suriah. Menurutnya
hal tersebut memang bukan pilihan terbaik, namun bila Suriah jatuh ke
tangan Al-Qaeda, hal itu dinilai lebih baik ketimbang Suriah dipimpin Al-Assad,
demikian Al-Alam melaporkan, Selasa 25 Juni 2013.
Sima
Shine mengakui bahwa hal ini mempunyai konsekwensi menyerahkan Suriah kepada
Al-Qaeda. “Tidak ada pilihan yang baik di Suriah, tapi jika itu terjadi, maka
benar-benar akan menjebak Iran.”
Keberatan
Israel terhadap Al-Assad didasarkan karena Al-Assad sangat bergantung dengan
Negeri Persia. Israel sendiri selalu berseteru dengan tentara Suriah di Dataran
Tinggi Golan.
Iran
terus berupaya untuk tidak turut campur dalam krisis di Suriah. Mereka selama
ini lebih memilih solusi politik untuk mengakhiri konflik yang sudah terjadi
sejak Maret 2011 itu. Iran berulang kali menyatakan penolakan terhadap
intervensi asing dalam urusan internal Suriah. Tehran berpendapat bahwa dialog
inklusif dan rekonsiliasi nasional serta pemilihan umum yang bebas sebagai
kunci untuk mengatasi krisis di Suriah [Al-Alam]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar