Sabtu,
15 Juli 2017 - 14:43 WIB
Reporter:
Putri
Jambidi
Editor:
Muhammad
Iqwa Mu'tashim Billah
BANTEN,
biem.co — Biennale sering kita dengar dimana-mana, khususnya bagi para pecinta
seni. Istilah biennale paling sering digunakan dalam dunia seni untuk
mendeskripsikan pameran seni kontemporer internasional skala besar, istilah ini
populer karena acara Biennale Venesia yang pertama kali diadakan pada tahun
1895.
Titik
mula di Indonesia adalah Biennale Jakarta pada 1974, ketika perhelatan seni
rupa ini pertama kali diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dengan nama
Pameran Seni Lukis Indonesia di Taman Ismail Marzuki. Kemudian ada juga
Biennale Jogja, dalam 21 tahun eksistensinya, Biennale Jogja berganti wajah
sebanyak tiga kali. Pada mulanya adalah Pameran Seni Lukis Yogyakarta yang
diselenggarakan oleh Taman Budaya Yogyakarta pada 1983, 1985, 1986 dan 1987.
Tak
hanya Jakarta dan Jogja, beberapa biennale lain seperti, Jawa Timur dan Bali
pun turut serta menyelenggarakan. Jauh sebelum mengadakan perhelatan biennale,
biasanya akan ada seleksi oleh Tim Kurator untuk para peserta yang mengirim
karyanya berupa seni rupa dua dimensi atau tiga dimensi.
Kali
ini, Banten pun turut serta meningkatkan kembali kehidupan seni rupa Banten
dengan menyelenggarakan Banten Biennale #01, yang akan dilaksanakan pada 9-16
September 2017. Banten Biennale #01 ini bertema “Gawe Nagari Baluwarti” yang
secara bahasa berarti membangun benteng negeri.
Sulaiman
Djaya selaku penanggung jawab Bengkel Seni Budaya, Ketua Bidang Perencanaan
Program dan Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Banten, menjelaskan bahwa
biennale ini dalam rangka memunculkan bentuk-bentuk baru seni rupa dan
bentuk-bentuk alternatif seni rupa.
“Selain
itu dalam rangka memperkaya khazanah wawasan, baik secara konseptual maupun
praktis dari para seniman,” ujarnya.
Istilah
Gawe Nagari Baluwarti diadopsi dari motto Kesultanan Banten: Gawe Kuta
Baluwarti, Bata Kalawan Kawis, yang artinya membangun kota dan benteng dengan
batu dan karang. Banten Biennale #01 merupakan perayaan kerja seni dengan
spirit batu dan karang sebagai simbol nilai-nilai keberanian dan keteguhan.
Banten Biennale #01 dihadirkan oleh Dewan Kesenian Banten (DKB) untuk
menyegarkan kembali falsafah hidup masyarakat Banten terdahulu dalam bahasa
estetika visual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar