oleh Sulaiman Djaya
(Komite Sastra dan Penanggungjawab Bengkel Seni Budaya Dewan Kesenian Banten)
Siklus yang dimainkan oleh
Teater Bilik Er dari Jakarta pada Program Bengkel Seni Budaya #2 Dewan Kesenian
Banten (26 November 2016) di Taman Budaya Banten ini adalah montase antara seni
magis tradisional dan teater gerak (teater tubuh) yang mendadarkan siklus
profan dan sakral kehidupan manusia, perbenturan dikotomis kebaikan dan
kejahatan serta narasi sublim kehidupan manusia dan sejarahnya: dari kelahiran
hingga kematian.
Setelah sukses dengan
Program Bengkel Seni Budaya Edisi Perdana 15 Oktober 2016 lalu, Program Bengkel
Seni Budaya Edisi Kedua Dewan Kesenian Banten diadakan pada 26 November 2016,
juga di Taman Budaya Banten. Jika pada edisi perdana membutuhkan dua sessi saja,
pada edisi kedua ini BSB DKB membutuhkan tiga sessi dari pukul 15.30-22.00 WIB.
Sessi Pertama diisi dengan
Diskusi Teater Bersama Peri Sandi (Banten) dan Perwakilan Teater Bilik Er
(Jakarta). Sessi Kedua diisi dengan pementasan ‘Siklus’ oleh Teater Bilik Er.
Dan sessi ketiga diisi dengan diskusi kritik, apresiasi dan saran yang dipandu
oleh Sulaiman Djaya (Penanggungjawab Program Bengkel Seni Budaya DKB) dengan
menghadirkan pemateri: Peri Sandi (Banten), Teater Bilik Er (Jakarta), R.M.
Khalid (Ketua Komite Teater DKB), dan Gito Waluyo (Ketua Komite Seni Rupa DKB).
Fotografer: Ofan Sofiandi (Jakarta).
PJ BSB DKB dan Gadis Komala (Teater Bilik Er) di Sekretariat Dewan Kesenian Banten.
Joind Bayuwinanda ketika memberikan materi workshop di Dewan Kesenian Banten.
R. M. Khalid (Ketua Komite Teater DKB) dan Teater Bilik Er (Jakarta) di Sekretariat Dewan Kesenian Banten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar